Pertama Kali Hadir di Batam, Dispar Kepri Ajak Masyarakat Saksikan Tradisi Esktrem Pawai Tatung

Luki Zaiman
Plt. Kepala Dispar Kepri, Luki Zaiman Prawira. (Foto: Dispar Kepri)

BATAM – Dinas Pariwisata Kepulauan Riau (Dispar Kepri) mengajak masyarakat untuk menyaksikan tradisi ekstrem Pawai Tatung Dayak-Tionghoa akan digelar di Nagoya, Batam, pada Ahad, 13 November 2022.

Tradisi Tatung ini pertama kali hadir di Batam dan Kepulauan Riau, menjadi salah satu momen paling ditunggu warga serta wisatawan. iasanya tradisi Tatung merupakan salah satu tradisi langka yang berkembang di kawasan Kota Singkawang. Tradisi Tatung atau yang kerap disebut sebagai Pawai Tatung adalah sebuah tradisi menusuk badan.

Event spektakuler ini diselenggarakan oleh Majlis Agama Buddha Tridharma Indonesia wilayah Kepri dipimpin oleh Susanto Theodolite. Susanto menyebutkan kegiatan tersebut dipusatkan di kawasan bisnis Nagoya, yang nantinya akan menutup satu ruas jalan di samping Martabak Har.

“Ini adalah atraksi pemanggilan roh suci atau dewa untuk masuk ke badan orang-orang terpilih dijadikan alat komunikasi atau perantara antara roh leluhur atau dewa untuk pengobatan dan doa. Negara Makmur, Rakyat Sejahtera.Selain itu ada juga atraksi silat dan Reog.” katanya, Sabtu (12/11).

Susanto menambahkan Pawai Tatung 2022 ini menjadi atraksi baru sebagai magnet pariwisata di Kepri. Event ini menjadi pilihan bagi wisatawan mancanegara (wisman), khususnya dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

“Perayaan ini akan dikuti puluhan peserta. Dan akan dintonton ribuan orang juga berasal ada yg dihadiri wisatawan Macanegara khususnya Singapura Malaysia dan India. Atraksi ini sudah sangat langka, biasanya ada di Singkawang atau Bangka Belitung, dan kini akan ada di Batam,” katanya lagi.

Baca juga: Dispar Kepri Sambut Peserta AKTM 2022 Gala Dinner di Bintan

Sementara itu, Plt. Kepala Dispar Kepri, Luki Zaiman Prawira menyebutkan sangat berterima kasih atas hadirnya kegiatan tersebut.

“Diharapkan bisa menambah daftar kegiatan kalender pariwisata di Kepri. Serta menjadi hiburan untuk masyarakat dan wisatawan.” ujar Luki. (*)