Pesanan Peti Jenazah Meningkat di Tengah Pandemi COVID-19

Seoraang pekerja perajin peti jenazah saat mengaplas peti, di tempat peraji peti jenazaha Heri, Jalan Pemuda, Tanjungpinang, Kepri, Kamis (8/7). (Foto: Aji Anugraha)

Tanjungpinang – Pesanan peti jenazah di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) meningkat dalam sepekan seiring bertambahnya angka kematian pasien COVID-19 di daerah itu.

Hingga Rabu (7/7), angka kematian di Kota Tanjungpinang akibat COVID-19 sebanyak 142 orang.

Perajin peti jenazah di Tanjungpinang Heri mengatakan, dia menerima pesanan peti jenazah untuk kebutuhan rumah sakit setempat hingga empat peti di pekan terakhir ini. Sebelummya, pesanan peti jenazah ditempatnya hanya satu hingga dua peti dalam sebulan.

“Perbulan, pesanan peti dari rumah sakit yang paling banyak di bulan ini, 3 hari yang lalu berturut-turut 3 sampai 4 peti, kalau sebelumnya setiap bulan 1 sampai 2 peti,” katanya, Kamis (8/7).

Harga jual peti jenazah di perajin peti Heri bervariasi. Untuk peti jenazah biasa dihargai Rp3 juta. Sedangkan untuk peti dengan motif seharga Rp4 juta.

Ia mengaku tak mengambil untung banyak dari hasil produksi peti jenazah khusus pasien COVID-19. Selain bahan baku hanya bermodal triplek, tidak memanfaatkan peluang bisnis itu juga merupakan upayanya dalam membantu masyarakat yang tengah dilanda duka akibat COVID-19.

“Menurut saya, memanfaatkan keadaan dengan cara mengambil keuntungan disaat orang berduka adalah tindakan tidak terpuji. Kami tidak berpikir sampai disitu,” ungkapnya.

Heri mengatakan, untuk satu peti jenazah biasa siap jadi dibutuhkan waktu tiga sampai empat hari. Sedangkan peti dengan motif memakan waktu empat hingga lima hari.

Ditempat perajin peti jenazah Heri, pekerja dibagi tugas sesuai dengan pekerjaannya. Proses pembuatan peti dimulai dari, menghaluskan kayu, dempul, amplas, ukir, mengecet, hingga tahapan akhir.

Sebagian peti jenazah sudah siap merupakan pesanan dari berbagai pihak. Kata Heri, selain pesanan rumah sakit, rata-rata pesanan peti jenazah juga sering dipesan dari umat Kristiani, Budha dan lainnya.

Pewarta: Aji Anugraha
Redaktur: Albet