Pesanan Sapi Tak Kunjung Dikirim, Pedagang dan Peternak Mengadu ke DPRD Kepri

Pesanan Sapi Tak Kunjung Dikirim, Pedagang dan Peternak Mengadu ke DPRD Kepri
Pedagang daging dan Peternak Sapi Tanjungpinang-Bintan menemui Ketua Komisi II DPRD Kepri Wayhu Wahyudin (Foto: Ardiansyah Putra)

TANJUNGPINANG – Persatuan Pedagang dan Peternak Sapi Tanjungpinang-Bintan mengadu terkait stok sapi terancam kosong ke Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Kepulauan Riau (DPRD Kepri) pada Jumat (20/05).

Salah seorang anggota Persatuan Peternak dan Pedagang Sapi Tanjungpinang-Bintan, Daud mengatakan, sapi dipesan sampai saat ini belum ada kejelasan kapan akan dikirim.

“Kami sudah lama pesan sapi, sampai sekarang tak bisa dikirim,” kata Daud di Ruang Komisi II DPRD Kepri, Dompak, Tanjungpinang.

Ia mengaku dengan adanya penyekatan dan keterlambatan pengiriman menambah biaya perawatan. “Dengan tertahannya sapi ini jadi risiko bagi saya. Sedangkan duit kita keluarkan adalah pinjaman dari bank, bakal susah jadinya,” ucapnya.

Daud menyampaikan, biaya yang dihabiskan untuk melakukan pengecekan kesehatan terhadap sapi dibelinya seharga Rp500.000 untuk tes PCR.

“Belum lagi jasa dokter hewan, kalau sapi yang dipesan 60 ekor sudah Rp60 juta yang kita keluarkan,” jelasnya.

Persatuan Peternak dan Pedagang Sapi Tanjungpinang-Bintan berharap kepada pemerintah untuk segera membantu mereka dalam proses pengiriman sapi yang masih tertahan.

Muhammad Thamrin menambahkan, kebutuhan hewan kurban di Tanjungpinang dan Bintan mencapai 2.000 ekor sapi dan 4.000 ekor kambing.

“Di Tanjungpinang dan Bintan baru tersedia 500 ekor sapi untuk kambing kosong, ini jadi masalah, mengingat Iduladha tinggal 50 hari lagi,” katanya.

Baca juga: Jelang Iduladha 2022, Stok Hewan Kurban Kurang di Batam