Pesawat Angkut Ringan ‘Simorgh’ Buatan Iran Terbang Perdana

Pesawat transport ringan Simorgh bikinan HESA Iran terbang perdana di Pangkalan Udara di Kota Isfahan, Iran tengah, Selasa (30/05). (Foto:IRNA)

JAKARTA – Pesawat angkut ringan yang diberi nama ‘Simorgh’ buatan Industri Manufaktur Pesawat Iran (HESA) terbang perdana, Selasa (30/05).

Kantor berita IRNA melaporkan, uji terbang pesawat Simorgh untuk mengetahui beragam parameter dan karakteristik pengembangan pesawat tersebut.

Iran terus berinovasi dengan sejumlah penguasaan ilmu teknologi disegala bidang, baik itu umum hingga militer. Hingga Iran ditakuti Israel lewat penguasan teknologi rudalnya.

Simorgh dirancang memiliki kelincahan, bobot yang ringan, dan kapasitas kargo yang besar. Uji penerbangan tersebut berlangsung di pangkalan udara di Kota Isfahan, Iran tengah.

Uji terbang pesawat Simorgh juga dihadiri Kepala Staf Angkatan Bersenjata, yakni Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.

Disebutkan, pesawat ini memiliki fitur unggulan lainnya yang sesuai dengan kondisi cuaca Iran sehingga sangat bernilai untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Iran.

Simorgh pertama kali dibuat oleh pemerintah Iran setahun yang lalu berikut rilis fotonya. Pesawat ini diharapkan dapat memainkan peran penting untuk angkutan sipil dan logistik.

Namun, ke depannya pesawat Simorgh bakal dikembangkan untuk dukungan angkatan bersenjata Iran di medan perang.

Simorgh sama sekali pesawat batu yang dirancang ulang oleh HESA. Sebab, HESA sebelumnya telah berhasil membangun pesawat angkut sekelas yang diberi nama Iran-140.

Baca juga: Insiden Pesawat Intai USAF Turbulensi Usai Dipepet J-16 China di LCS
Fasilitas industri perakitan pesawat HESA milik Iran. (Foto:HESA Iran)
Baca juga: Arab Saudi dan Mesir Beli Jet Tempur China, Chengdu J-10 ‘Vigorous Dragon’

Namun secara desain, model pesawat angkut Simorgh sangat mirip dengan pesawat sejenis ATR-42 yang diproduksi bersama Prancis-Italia.

Simorgh memiliki dua mesin turboprop, yang mampu memberikan kecepatan maksimum 530 km/jam dan terbang sejauh 3.900 km. Kipas mesin Simorgh memiliki 6 bilah.

Pesawat ini membutuhkan landasan pacu sepanjang 1.450 meter untuk lepas landas, dan landasan pacu sepanjang 900 meter untuk mendarat.

Untuk kemampuan angkut, Simorgh dapat membawa beban seberat 6 ton kargo. Sehingga Simorgh pilihan yang cocok untuk armada transportasi militer, dan komersial dibandingkan dengan model serupa.

Penampakan Iran-140 dibandingkan Simorgh menunjukkan perubahan struktur Simorgh, terutama pada empennage, yang meliputi penambahan ramp dan perubahan struktur horizontal rudder, termasuk horizontal stabilizer dan elevator.

Simorgh memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan Iran-140, seperti pada pesawat Iran-140. Sistem kemudi horizontal hampir berbentuk V. Sedangkan di Simorgh, kemudi ini datar.

Selain membawa peti kemas standar yang digunakan untuk memindahkan kargo, Simorgh juga dapat menampung dan mengangkut berbagai kendaraan ringan.

Baca juga: Panglima TNI Kunker ke UEA dan Melihat Mirage 2000-9, Ini Komentar Netizen