TANJUNGPINANG – Vihara Ksitigarbha Bodhisattva atau biasa dikenal Patung Seribu, masih jadi destinasi tujuan wisata di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Tempat ibadah yang berada di jalan Asia Afrika Kilometer 14, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), ini mengalami peningkatan jumlah kunjungan setiap akhir pekan.
Menurut petugas loket Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, Putri, puncak kunjungan biasa terjadi pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. “Sudah pasti lebih banyak saat akhir pekan, terutama di hari Sabtu dan Minggu. Hari-hari itu pengunjung jauh lebih banyak dibanding hari biasa,” ujarnya.
Terkait jumlah tiket yang terjual, pihak pengelola mencatat penjualan bisa mencapai 5 hingga 7 bundle tiket per hari pada akhir pekan. Sementara pada hari biasa, jumlah tiket yang terjual sangat bergantung pada kondisi dan volume pengunjung.
Pengunjung yang datang pun berasal dari berbagai daerah, baik lokal maupun luar negeri. “Kadang tergantung harinya, apalagi kalau ada hari besar luar negeri. Pengunjung asing juga banyak. Tapi Sabtu dan Minggu tetap paling ramai,” jelasnya.
Saat terjadi lonjakan pengunjung di hari libur, pengelola mengaku telah menyiapkan antisipasi. “Saya dibantu bapak sekuriti. Saya tetap di loket, tapi sekuriti juga ikut membantu pegang tiket, jadi bisa mengurai antrean,” tambahnya.
Meski kunjungan meningkat saat akhir pekan, harga tiket tetap sama dan tidak pernah berubah sejak dulu. Selain itu, pihak pengelola juga memastikan stok tiket selalu tersedia. “Sebelum akhir pekan kami sudah siapkan banyak. Sejauh ini belum pernah kehabisan tiket,” ungkapnya.
Untuk sistem pembayaran, tiket masih dibeli secara manual menggunakan uang tunai. “Belum ada QR atau transfer. Sampai sekarang masih manual,” terangnya.
Ia juga memastikan bahwa tidak ada promo khusus atau kerja sama dengan agen wisata, baik pada hari biasa maupun hari libur.
Dengan pengelolaan yang cukup baik dan antisipasi terhadap lonjakan pengunjung, wisata Patung Seribu tetap menjadi salah satu destinasi pilihan warga Tanjungpinang dan wisatawan dari luar daerah.
