Pilkada Serentak 2020 Terancam Gagal

 

Tanjungpinang, ulasan.co – Penyelenggara pemilu berpotensi gagal menyelenggarakan Kepala Daerah (pilkada) serentak tahun 2020.

Penyebabnya adalah Undang-Undang Nomor 10/2016 tentang Pilkada yang belum direvisi, disesuaikan dengan kondisi sekarang, kata Komisioner Bawaslu Kepri, Indrawan, di Tanjungpinang, Senin (2/9).

UU Pilkada itu, kata dia tidak mengakui keberadaan Bawaslu kabupaten dan kota, termasuk dua orang anggota Bawaslu provinsi yang ditetapkan tahun 2018 berdasarkan amanah UU Pemilu.

Dalam UU Pilkada, lembaga pengawas pemilu disebut Panwaslu kabupaten dan kota. Sementara sejak UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu disahkan, nama Panwaslu kabupaten dan kota berganti nama menjadi Bawaslu kabupaten dan kota.

Bahkan status yang berdasarkan UU Pilkada hanya adhock, ditingkatkan menjadi definitif dengan masa tugas tugas lima tahun.

“Mungkinkah pilkada tanpa salah satu penyelenggara pemilu?” ujarnya.

Dalam perspektif hukum, Bawaslu kabupaten dan kota tidak dapat mengambil kebijakan sampai ada payung hukum yang mengakui keberadaannya. Hal itu disebabkan panduan penyelenggara pemilu dalam melaksanakan pilkada adalah UU Nomor 10/2016, dan aturan turunan berlandaskan undang-undang itu.

“Ini persoalan besar, karena legalitas institusi dipertanyakan. Sementara Bawaslu kabupaten dan kota, berdasarkan jadwal harus merekrut anggota Panwas kecamatan awal bulan depan, dan menandatangani nota perjanjian hibah daerah untuk pilkada,” tegasnya.

Dari permasalahan itu, tampak jelas ada perbedaan antara UU Pilkada dan UU Pemilu. Perbedaan itu pula nantinya akan menghambat pilkada, karena tidak mungkin Bawaslu kabupaten dan kota berani melaksanakan tugas-tugas tanpa legalitas yang tegas.

“Kami berharap UU Pilkada segera direvisi mengingat tahapan pilkada mulai dilaksanakan awal Oktober 2019,” ucapnya.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Bahtiar mengatakan
Pilkada Serentak akan diselenggarakan kembali pada tahun 2020 mendatang di-270 daerah

Pilkada serentak 2020 merupakan gelombang keempat yang dilakukan untuk kepala daerah hasil pemilihan Desember 2015.

Bahtiar menjelaskan, ke-270 daerah itu rinciannya adalah 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Pilkada Serentak 2020 seharusnya diikuti 269 daerah, namun menjadi 270 karena Pilkada Kota Makassar diulang pelaksanaannya.

Dari dokumen yang diterima, Minggu (23/6), berikut 270 daerah yang mengikuti Pilkada 2020:

A. Provinsi

Sumatera Barat
Jambi
Bengkulu
Kepulauan Riau
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah

B. Kota

Medan
Binjai
Sibolga
Tanjung Balai
Gunung Sitoli
Pematangsiantar
Solok
Bukittinggi
Dumai
Sungai Penuh
Metro
Bandar Lampung
Batam
Depok
Pekalongan
Semarang
Magelang
Surakarta
Blitar
Surabaya
Pasuruan
Cilegon
Tangerang Selatan
Denpasar
Mataram
Banjarbaru
Banjarmasin
Samarinda
Balikpapan
Bontang
Bitung
Manado
Tomohon
Palu
Makassar (Pilkada Ulang Tahun 2018)
Ternate
Tidore Kepulauan

C. Kabupaten

Tapanuli Selatan
Serdang Bedagai
Toba Samosir
Labuhan Batu
Pakpak Bharat
Humbang Hasundutan
Asahan
Mandailing Natal
Samosir
Karo
Nias
Nias Selatan
Simalungun
Labuhanbatu Selatan
Labuhanbatu Utara
Nias Utara
Nias Barat
Solok
Agam
Pasaman
Lima Puluh Kota
Dharmasraya
Solok Selatan
Padang Pariaman
Sijunjung
Tanah Datar
Pesisir Selatan
Indragiri Hulu
Bengkalis
Kuatan Singingi
Siak
Rokan Hilir
Rokan Hulu
Pelalawan
Kepulauan Meranti
Tanjung Jabung Barat
Batanghari
Bungo
Tanjung Jabung Timur
Ogan Komering Hulu
OKU Selatan
Ogan Ilir
OKU Timur
Musi Rawas
Penukal Abab Lematang Ilir
Musirawas Utara
Seluma
Kaur
Rejang Lebong
Kepahiang
Lebong
Mukomuko
Bengkulu Selatan
Bengkulu Utara
Lampung Selatan
Way Kanan
Lampung Timur
Lampung Tengah
Pesawaran
Pesisir Barat
Bangka Tengah
Belitung Timur
Bangka Barat
Bangka Selatan
Lingga
Bintan
Karimun
Natuna
Kepulauan Anambas
Sukabumi
Kab Bandung
Indramayu
Cianjur
Tasikmalaya
Karawang
Pangandaran
Kab Pekalongan
Kab Semarang
Kebumen
Rembang
Purbalingga
Blora
Kendal
Sukoharjo
Wonosobo
Wonogiri
Purworejo
Sragen
Klaten
Pemalang
Grobogan
Demak
Sleman
Gunung Kidul
Bantul
Ngawi
Jember
Lamongan
Ponorogo
Kab Blitar
Situbondo
Kediri
Sumenep
Gresik
Kab Malang
Mojokerto
Pacitan
Trenggalek
Sidoarjo
Tuban
Banyuwangi
Kab Serang
Kab Pandeglang
Karang Asem
Badung
Tabanan
Bangli
Jembrana
Bima
Lombok Tengah
Dompu
Sumbawa Barat
Sumbawa
Lombok Utara
Sumba Barat
Manggarai Barat
Sumba Timur
Manggarai
Ngada
Belu
Timor Tengah Utara
Sabu Raijua
Malaka
Kapuas Hulu
Ketapang
Sekadau
Bengkayang
Melawi
Sintang
Sambas
Kotawaringin Timur
Banjar
Tanah Bumbu
Kab Kotabaru
Balangan
Hulu Sungai Tengah
Kutai Kartanegara
Paser
Berau
Kutai Timur
Kutai Barat
Mahakam Ulu
Bulungan
Nunukan
Malinau
Tana Tidung
Minahasa Utara
Minahasa Selatan
Bolmong Timur
Bolmong Selatan
Poso
Toli-Toli
Tojo Una-Una
Banggai
Sigi
Banggai Laut
Morowali Utara
Pangkajene Kepulauan
Barru
Gowa
Maros
Soppeng
Luwu Timur
Luwu Utara
Bulukumba
Tana Toraja
Kepulauan Selayar
Toraja Utara
Konawe Selatan
Muna
Wakatobi
Buton Utara
Konawe Utara
Konawe Kepulauan
Kolaka Timur
Bone Bolango
Gorontalo
Pohuwato
Mamuju
Majene
Mamuju Utara
Mamuju Tengah
Seram Bagian Timur
Kepulauan Aru
Maluku Barat Daya
Buru Selatan
Halmahera Utara
Halmahera Selatan
Halmahera Timur
Halmahera Barat
Kepulauan Sula
Pulau Taliabu
Boven Digoel
Merauke
Pegunungan Bintang
Asmat
Nabire
Warofen
Yahukimo
Keerom
Supiori
Membramo Raya
Yalimo
Manokwari
Fakfak
Sorong Selatan
Raja Ampat
Kaimana
Teluk Bintuni
Teluk Wondama
Pegunungan Arfak
Manokwari Selatan