Pipa PDAM Bocor Lagi, Aliran Air Bersih Warga Terganggu

Pipa PDAM Bocor Lagi, Aliran Air Bersih Warga Tergangg
Pipa PDAM Bocor Lagi, Aliran Air Bersih Warga Terganggu. Foto: Muhammad Chairuddin

TANJUNGPINANG – Pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kepri di Jalan D.I. Panjaitan Km. 9, Kota Tanjungpinang kembali mengalami kebocoran, Sabtu (19/03). Akibatnya, aliran air bersih untuk kebutuhan warga sekitar turut terganggu.

Salah seorang warga, Viola mengatakan, aliran air di rumahnya tidak lancar dan kerap kali hidup-mati.

“Iya tidak lancar. Kami pakai PDAM. Makanya dari subuh sudah mandi,” tuturnya, Sabtu siang.

Baca juga: Pipa PDAM di Jalan Ahmad Yani Tanjungpinang Bocor

Viola mengaku tidak lancarnya air itu menganggu aktivitasnya sehari-hari.

Hal serupa juga disampaikan warga lainnya, Atiya. Menurutnya, aliran air PDAM itu sempat mengalami hal serupa beberapa waktu lalu. Kendati demikian, ia mengaku tak tahu apa penyebab hal itu bisa terjadi.

“Iya agak tak lancar. Kurang tahu kenapa,” tuturnya.

Menyikapi kebocoran pipa yang terus terjadi itu, salah seorang anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rudi Chua. Ia menilai, pipa itu memang sudah berusia puluhan tahun. Letaknya yang berada di jalan raya menyebabkan pipa itu rawan kebocoran.

Baca juga: Gubernur Kepri Diminta Urus Pipa PDAM yang Sering Bocor di Tanjungpinang

Ia menjelaskan, pipa itu dulunya ditanam di tepi jalan. Seiring berjalannya waktu dan adanya pelebaran jalan, kini pipa tersebut berada di tengah jalan.

Menurutnya, kondisi pipa yang pecah itu jelas sangat merugikan pelanggan maupun pengguna jalan. Kerusakan itu mengakibatkan juga mempengaruhi kualitas jalan terganggu karena galian.

“PDAM sudah mengajukan permohonan tersebut berturut dalam kurun waktu 4 tahun APBD ini tetap belum mendapat respon,” tuturnya kepada Ulasan.co.

Anggota Komisi II itu menegaskan, pemerintah sudah saatnya melakukan peremajaan pipa PDAM di Tanjungpinang. Sebab, pipa yang digunakan itu diketahui sudah hampir berumur hampir 51 tahun.

“Sudah saatnya pemerintah segera melakukan rehab terhadap pipa-pipa tersebut. Terutama jaringan yang ada di Km. 6 sampai dengan 10, dan Km. 12 sampai dengan 13,” pungkasnya.