Plt Gubernur Kepri Apresiasi Kinerja Kades

Tanjungpinang, Ulasan. Co – Pelaksana Tugas Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto memberikan apresiasi terhadap kinerja seluruh kepala desa di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

“Kinerja kades cukup baik. Ini patut diberi apresiasi,” kata Isdianto di Tanjungpinang, Rabu (26/2).

Ia juga mengigatkan kades dan seluruh perangkat desa untuk bekerja secara maksimal. Dana yang dikelola desa harus memberi manfaat bagi masyarakat, karena itu perencanaan pembangunan desan hingga pelaksanaannya harus terukur dan dievaluasi.

“Kami berharap seluruh sektor kehidupan di desa meningkat, dan semakin baik,” katanya.

Setiap tahun, kata dia Provinsi Kepri memperoleh alokasi dana desa yang selalu bertambah. Penambahan anggaran ini harus sejalan dengan peningkatan fasilitas umum dan dasar di desa.

“Kades terus semangat dan serius dalam mengelola dana desa yang telah diberikan. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara nyata.Kami bangga kepada semua Kades beserta perangkatnya,” lanjut Isdianto.

Isdianto juga membacakan pencapaian-pencapaian yang didapat dari pemanfaatan dana desa di Kepri. Antara lain, Jalan sepanjang 7.776 meter, jembatan 9 unit, Bumdes 18 unit, dermaga 324 unit, embung 18 unit, irigasi 54 unit, sarana olahraga 151 unit, Penahan Tanah 479 unit, Air Bersih 360 unit, MCK 137 unit, Polindes 42 unit, PAUD 179 unit, Posyandu 153 unit, sumur 115 unit beserta kegiatan pemanfaatan desa lainnya.

“Dengan dana desa tahun 2020 ini disalurkan semoga dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin, kami juga ajak semua pihak terkait di Kepri untuk bersinergi, mari kita majukan Desa-Desa di Kepri,” ajak Isdianto.

Mendagri Tito Karnavian, mengatakan bahwa dana desa diharapkan menjadi perisai bagi perekonomian di desa. Karenanya, Tito minta semua kepala desa (kades), agar transparan dalam mengelola dana desa.

“Juga partisipatif dengan menggerakan seluruh masyarakat,” kata Tito sebagaimana disampaikan Suhajar diantoro Plt Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Tanjungpinang.

Suhajar yang mantan Sekdaprov Kepri hadir ke Tanjungpinang terkait Raker Percepatan, Penyaluran dan Pemanfaatan Dana Desa dalam Menopang Ketahanan Sosial, Ekonomi dan Masyarakat tahun 2020 di Hotel Aston, Tanjungpinang.

Suhajar menambahkan, dalam Ratas bersama Presiden Jokowi terkait penyaluran dana desa pada bulan Desember lalu. Presiden menekankan agar penyaluran dana desa dapat dilaksanakan secara benar-benar efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Ada tiga arahan pokok Bapak Presiden, pemanfaatan dana desa dimulai pada awal tahun melalui program padat karya. Dana desa diarahkan untuk menggerakan sektor produktif dan perbaikan manajemen dana desa agar semakin baik, akuntabel dan transparan serta diikuti dengan pendampingan di lapangan yang memadai,” katanya.

Suhajar pun mencontohkan percepatan tersebut telah dilakukan oleh 70 Desa di kabupaten Natuna yang dananya telah masuk ke kas desa. Sedangkan di 20 desa di Kabupaten Anambas dan 29 desa di Kabupaten Bintan sedang dalam tahap proses.

Dana desa sediri, sejak tahun 2015 disalurkan terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan ini tak lain, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.

Apalagi, saat ini tatanan ekonomi global sedang dalam kondisi goyah. Terdapat 3 variabel yang mempengaruhi antara lain: perang dagang antara AS dan China serta virus corona.

Kemudian, AS baru mengumumkan bahwa RI bukan lagi negara berkembang. Tapi negara maju (mencabut status RI dalam daftar negara berkembang).

“Sehingga salah satu strategi yang harus dilakukan dalam melakukan penguatan di bidang perekonomian adalah dimulai dari Desa,” tambah Suhajar.

Dalam kesempatan itu, Suhajar juga menjabarkan arahan Mendagri dalam hal percepatan penyaluran dana desa, antara lain:

– Pemprov bertugas untuk mendorong, membina dan mengawasi agar Pemkab segera memfasilitasi desa terkait.
– Pemkab agar segera menyiapkan berbagai persyaratan administrasi guna percepatan pencairan dana desa.
– Camat dan jajarannya turut ambil peran dalam tiap proses pembangunan di desa.
– Tertib dalam penyampaian laporan.
– Memberikan peningkatan kapasitas bagi
Kades (terkait pelatihan keuangan).

“Ujung tombak dari keberhasilan dana desa adalah berada pada kepala desa itu sendiri. Kades harus mampu melakukan evaluasi tahun sebelumnya, pelaksanaan kegiatan harus disesuaikan dengan kondisi desa. Kerjakan sesuai kewenangan Anda. Karena keberhasilan desa adalah menjunjung efisiensi. Fokus pada sektor produktif dan padat karya tunai serta Forkompinda harus lebih bersinergi,” pungkasnya.