Plt Kadispar Sampaikan Prospek Pariwisata Kepri 2023, Peluang Semakin Baik

Luki Zaiman Prawira
Plt Kepala Dispar Kepri Luki Zaiman Prawira. (Foto: ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepulauan Riau (Kepri) Luki Zaiman Prawira menyampaikan prospek pariwisata tahun 2023 mendatang.

Perkembangan pariwisata Kepri terlihat mulai ke arah positif. Melihat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sampai Oktober 456.670 ribuan pengunjung. Ini membuat Kepri memiliki peluang yang baik di tahun depan.

Luki menyampaikan kondisi kunjungan wisatawan asing ke Kepri saat dilanda Covid-19. Pada tahun 2019 atau awal mula Covid melanda, pariwisata alami kemunduran yang sangat tinggi atau down.

Namun pada 2022 ini, menunjukan ke arah positif. Kenaikan sudah terlihat sejak 2021 lalu, dengan kunjungan wisatawan asing berkisar tiga ribuan orang.

“Saat ini 2022, mulai April mulai meningkat kunjungan wisman sampai Oktober sebanyak 465.670 ribuan yang berkunjung. Selain itu, pada minggu lalu, mendapatkan data, untuk tingkat okupansi hotel di Kepri sudah di angka 80 persen,” ujar Luki dalam keterangan tertulisnya diterima, Rabu (28/12).

Luki memaparkan, terhadap rospek 2023, isu pertama yang saat ini, ialah pernyataan Presiden. Indonesia akan tidak melaksanakan PPKM lagi.

Luki sebut pernyatan presiden tersebut sebagai kode atau lampu hijau untuk memberitahu bahwa pariwisata kembali dibuka dengan selebarlebarnya.

Luki juga menyebutkan, Gubernur Kepri telah mengeluarkan keputusan nomor 1263 tahun 2022 tentang, Destinasi Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Provinsi Kepri.

“Saya yakin, kebangkitan pariwisata di Kepri akan kembalikan kunjungan wisatawan asing datang ke Kepri lagi.” kata Luki.

Baca juga: Dispar Kepri: Kunjungan Wisman Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Membaik

Sementara itu, Group General Manager (GGM) PT Bintan Resort Cakrawala (BRC), Abdul Wahab menyampaikan, saat Covid-19 melanda, Kawasan Lagoi hanya diberikan pemerintah untuk bertahan selama enam bulan.

Wahab mengatakan, setelah lewat masa bertahan tersebut, ada satu hotel yang mempekerjakan karyawannya dengan masa kerja hanya setengah bulan saja, Selanjutnya, terus dihantui virus tersebut, bahkan ada sampai pengurangan karyawan atau pekerja.

“Begitu luar biasanya pengaruh Covid-19 terhadap dunia pariwisata,” sebutnya menyampaikan dampak yang dirasakan saat Covid-19. (*)