BATAM – Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) mengungkapkan bahwa Batam kini kerap dijadikan titik transit oleh jaringan narkoba internasional yang mengirimkan barang haram dari Malaysia ke sejumlah daerah di Indonesia.
Kanit 1 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Kepri, AKP Apridoni mengatakan, Batam bukan lagi menjadi tujuan utama peredaran narkoba, melainkan hanya tempat singgah sebelum narkoba tersebut dibawa ke wilayah lain seperti Lombok, Surabaya, dan Yogyakarta.
“Para tersangka mengaku pasar di wilayah timur Indonesia lebih menjanjikan. Jadi Batam ini hanya tempat transit, masuk dari Malaysia lalu dibawa keluar lagi,” ujarnya saat menghadiri konferensi pers penangkapan dua kurir sabu di kantor Bea Cukai Batam pada kamis 8 Mei 2025.
Ia menjelaskan, modus operandi para pelaku pun beragam. Selain menggunakan koper, petugas juga pernah menemukan sabu yang disembunyikan dalam sandal maupun popok bayi.
Bahkan dalam pengungkapan terbaru, Polda Kepri bersama Bea Cukai berhasil menangkap pelaku yang diketahui sudah mengetahui isi koper yang dititipkan padanya berisi sabu.
“Modus koper ini sudah sering kami temukan. Bahkan pernah juga sabu disembunyikan di dalam sandal dan popok bayi,” ujar Apridoni.
Terkait asal-usul narkoba, Apridoni menegaskan mayoritas berasal dari negeri jiran yang masuk melalui daerah Stulang Laut, Johor, Malaysia. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah barang haram tersebut diproduksi langsung di sana atau tidak.
“Soal lokasi produksi, kami belum tahu pasti. Tapi hampir semua barang datang dari arah sana,” ujarnya.
Baca juga: Nyambi Jadi Kurir Sabu, Sales dan Kuli Bangunan Ditangkap di Batam
Apridoni menyebut, Polda Kepri telah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk penindakan lintas negara. Namun, urusan internasional merupakan kewenangan Interpol dari Mabes Polri.
“Kami hanya menindak yang masuk perbatasan wilayah Kepri,” ujarnya menjelaskan
Meski dominan hanya sebagai jalur transit, Batam tetap menjadi salah satu wilayah yang rawan peredaran narkoba
“Di Batam tetap ada peredaran, tapi yang kami dapatkan saat ini rata-rata hanya lewat,” tuturnya menerangkan.
Selain ituvarus narkoba ke Batam dan Kalimantan terpantau seimbang karena keduanya sama-sama berbatasan langsung dengan Malaysia. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News