BATAM – Polemik haji furoda tahun 2025 menjadi sorotan publik karena banyak jemaah yang batal berangkat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, Makkah, Arab Saudi.
Pasalnya, Pemerintah Arab Saudi tidak menerbitkan visa furoda menjelang batas akhir kedatangan jemaah haji di Tanah Suci. Keputusan ini langsung memicu kekhawatiran bagi jemaah di Tanah Air. Terutama di kalangan calon jemaah yang telah membayar biaya tinggi dan bersiap menunaikan ibadah suci.
Banyak calon jemaah terpaksa menelan pil pahit setelah gagal berangkat, meski sudah merogoh kocek ratusan juta rupiah. Tak sedikit pula biro perjalanan haji yang mengalami kerugian besar akibat batalnya keberangkatan jamaah furoda tahun ini.
Apa Itu Haji Furoda?
Haji furoda merupakan jalur berhaji tanpa antrean panjang karena menggunakan visa mujamalah, yakni visa undangan langsung dari Pemerintah Arab Saudi.
Berbeda dari haji reguler yang kuotanya diatur oleh Kementerian Agama (Kemenag), haji furoda tidak termasuk dalam kuota resmi Indonesia. Namun demikian, jalur ini tetap legal menurut hukum Saudi.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kota Batam, Syahbudi, menjelaskan bahwa haji furoda biasanya dikelola oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang telah memiliki izin resmi dari Kemenag.
“Keunggulannya memang tanpa antre. Tapi biayanya bisa mencapai Rp300 juta atau lebih,” ujar Syahbudi saat dihubungi ulasan.co, Selasa 3 Juni 2025.
Namun, ia menegaskan bahwa risiko jalur furoda cukup besar, terutama jika visa mujamalah tidak kunjung terbit.
“Kalau visanya tidak keluar, otomatis keberangkatan batal. Di Batam sendiri, sejauh ini belum ada laporan jemaah yang terdampak,” ujarnya.
Baca juga: Nekat Terobos Gurun Demi Haji, Satu WNI Tewas dan Dua Dehidrasi Berat
Syahbudi pun mengimbau masyarakat agar lebih selektif memilih penyelenggara haji.
“Pilihlah travel yang tepercaya dan berizin resmi,” ujarnya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News
