BATAM – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) masih mendalami keterlibatan Warga Negara Indonesia (WNI) dalam kasus ratusan warga negara asing (WNA) Cina yang ditangkap di Kota Batam.
Ratusan WNA Cina ditangkap polisi dalam kasusĀ Love Scamming atau pemerasan berkedok cinta palsu.
Beredar informasi adanya dugaan pengusaha di Batam berinisial AM terlibat dalam kasus tersebut. AM bahkan dilaporkan telah melarikan diri ke Malaysia bersama WNA Cina berinisial A.
“Dari hasil penyelidikan kami, ada warga Indonesia yang membantu dan memfasilitasi kemudian yang memberikan tempat kepada mereka,” kata Direktur Reskrimsus Polda Kepri, Kombes Pol Nasriadi di Batam, Rabu (06/09).
Nasriadi tak merincinkan dengan pasti siapa warga Indonesia yang terlibat dalam kasus ini, sebab, pihaknya masih melakukan pendalaman. Namun, ia meyakini adanya keterlibatan WNI dalam kasus ini.
“Kita masih melakukan proses pendalaman. Kita akan cek apa saja perannya dan keuntungan apa yang dia dapat dari hasil kejahatan ini,” kata dia.
Polisi juga saat ini tengah melakukan pencarian atau pelacakan aset dan dugaan pencucian uang terkait kasus ini.
“Berupa aset properti, usaha, kita masih dan akan terus tracing,” kata dia.
Adanya mobil Aston Martin yang kini berada di Polda Kepri juga akan didalami mulai dari kepemilikan hingga status mobil tersebut.
“Mobil itu kita amankan dari dua tersangka di luar Industri Kara. Yang punya masih didalami, apakah itu terhutang atau sudah lunas masih proses pendalaman,” kata dia.
Selain itu, polisi juga akan terus mencari kelompok-kelompok lain dari WNA Cina yang diduga masih berada di Kota Batam.
“Kami terus mengembangkan perkara ini. Sampai kita yakin, Kota Batam tidak dijadikan tempat melakukan tindak pidana,” kata dia.
Baca juga: Buronan Paling Dicari di Cina Ditangkap di Batam
Baca juga: Polisi Kembali Amankan 42 WNA Cina di Batam
Ia pun mengimbau kepada WNA yang masih belum tertangkap untuk menyerahkan diri secara langsung ke kantor polisi terdekat.
Nasriadi mengungkapkan, para WNA Cina yang datang ke Batam tidak secara bergerombolan, melainkan secara estafet atau berkala.
“Mereka datang dengan alasan mencari kerjaan dan menggunakan visa kunjungan,” kata dia. (*)
Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News