Tanjungpinang, Ulasan.co – Kepolisian Kota Tanjungpinang, pengajar muda Komunitas Bakti Bangsa dan sejumlah organisasi masyarakat menanam ratusan bibit pohon di Pulau Penyengat, Jumat.
Bibit pohon matoa, sengon, durian dan lainnya ditanam di sekitar Bukit Kursi, Pulau Penyengat.
Penanaman bibit pohon itu sebagai upaya jangka panjang untuk mencegah terjadinya krisis air, kata Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi.
Ucok menambahkan ide untuk melakukan penanaman bibit tanaman bermanfaat itu disampaikan kepada tokoh masyarakat dan sejumlah organisasi masyarakat setelah diketahui air di sumur Pulau Penyengat, kering. Padahal sumur itu sebagai satu-satunya sumber air bersih yang dimanfaatkan warga sekitar.
“Setelah dilakukan peninjauan ke Penyengat, kami menduga penyebab air di sumur itu kering yakni pohon-pohon di Bukit Kursi masih sedikit, karena itu perlu dilakukan penghijauan,” ujarnya.
Ucok juga mengimbau warga untuk melakukan penanaman pohon di sekitar halaman rumah.
“Pohon yang sudah ada, yang bermanfaat, harus dirawat, jangan dibakar atau ditebang,” imbaunya.
Ia juga mengajak pengurus RT setempat untuk bergotong royong minimal setiap sebulan sekali. Sampah-sampah di sekitar rumah, dan di pesisir Penyengat harus dibersihkan.
“Jangan memelihara sampah karena akan jadi penyakit,” katanya.
Kapolres juga mengajak warga Pulau Penyengat dan seluruh elemen masyarakat untuk memperlakukan pulau bersejarah itu sebagai istimewa. Pulau yang menyimpan semangat NKRI karena sebagai tempat lahirnya cikal-bakal NKRI itu seharusnya tampak megah dan menarik.
“Potensi pariwisata harus mampu digarap secara maksimal sehingga warga Pulau Penyengat sejahtera,” katanya