JAKARTA – Polres Metro Bekasi tengah memburu sosok terduga pelaku pembunuhan terhadap aktor kolosal ‘Mak Lampir’ yakni Sandy Permana di Bekasi yang melarikan diri.
Sosok terduga pelaku yang diburu tersebut adalah ‘Limbad’. Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menyebutkan, ‘Limbad’ terduga penusukan itu melarikan diri.
“Masih kami cari, berbagai kemungkinan (termasuk kabur) bisa saja,” kata Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, Selasa 14 Januari 2025 mengutip cnnindonesia.
Selain itu, Ongkoseno juga menyebutkan, pihaknya telah mengantongi ciri-ciri sosok ‘Limbad’. Bahkan ciri-ciri pelaku sama dengan yang disebut tetangga korban.
Dia melanjutkan, sosok ‘Limbad’ itu memiliki ciri berambut gimbal, jarang berbicara, dan memiliki tato.
Kemudian pengakuan warga di Perumahan TNI-Polri RT 05 RW 08, Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, mengatakan, terduga pelaku itu bernama Nanang Irawan.
Baca juga: Aktor Sinetron ‘Mak Lampir’ Sandy Permana Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk di Badannya
Limbad sempat menjadi tetangga, Sandy dan rumahnya bersebelahan persis dengan rumah aktor laga pemeran sinetron Misteri Gunung Merapi 3 itu.
“Nanang Irawan alias Gimbal (45) terduga pelaku pembunuhan terhadap Sandy Permana pernah tinggal berdampingan dan rumahnya bersebelahan dengan rumah korban,” kata warga setempat, Bambang Prayitno di Bekasi, Selasa 14 Januari 2025.
Bambang juga menyampaikan, beberapa tahun lalu terduga pelaku yang juga pernah bekerja sebagai kru film itu tinggal persis di samping rumah Sandy, tetapi beberapa lama kemudian rumah tersebut dijual.
“Kru juga, kru film, memang rumahnya pertama sampingan rumah itu terus di-over sama temannya juga namanya Imam. Dia (terduga pelaku) pindah ke sini, masih satu kompleks, tetapi beda gang,” katanya menjelaskan.
Aktor Sandy Permana pertama kali ditemukan dalam kondisi bersimbah darah oleh tetangganya di pinggir Jalan Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, Ahad 12 Januari 2025 pagi.
Setelah ditemukan, Sandy Permana sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawanya tidak tertolong.