TANJUNGPINANG – Libur panjang Isra Mi’raj dan Tahun Baru Imlek 2025 menjadi berkah tersendiri bagi para porter di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang. Kesibukan di pelabuhan yang meningkat, begitu pula dengan pendapatan mereka.
Suwarno, seorang porter berbaju putih, menjelaskan bahwa di pelabuhan SBP terdapat dua jenis porter yang dibedakan berdasarkan tugas dan warna seragamnya. Porter berbaju putih bertugas mengantar barang dari pintu kedatangan atau keberangkatan hingga loket pembelian pas masuk penumpang. Setelah itu barang akan diteruskan oleh porter berbaju orange yang membawanya hingga ke kapal.
“Soal tarif, kami sesuaikan dengan penumpang. Masih bisa nego, karena kami paham tidak semua orang punya uang lebih. Bahkan kalau memang ada yang benar-benar tidak mampu, kami antar tanpa ongkos,” ujar Suwarno, Rabu 29 Januari 2025.
Uang yang diperoleh dari penumpang pun dibagi secara adil. “Kalau dapat Rp50.000, ya dibagi dua Rp25.000 untuk porter kuning, Rp25.000 untuk kami. Lalu dari bagian kami, uang itu dibagi lagi ke-11 orang yang bekerja hari itu,” jelasnya.
Meskipun penghasilan tidak menentu, Suwarno tetap bersyukur. “Alhamdulillah, yang penting dapur tetap ngebul. Minimal tidak sampai kelaparan, meski cuma makan dengan telur,” katanya sambil bercanda.
Di pelabuhan ini terdapat 33 porter berbaju putih yang bekerja bergantian dalam tiga grup, masing-masing berisi 11 orang. Setiap harinya dua grup bekerja sementara satu grup lainnya libur. Dalam sebulan setiap porter rata-rata bekerja 20 hari.
“Kalau libur, kami cari pekerjaan sampingan,” tambah Suwarno.
Baca juga: Aktivitas Pelabuhan Sri Bintan Pura Masih Normal di Awal Tahun 2025
Para porter putih ini menggunakan troli besi berwarna silver dengan tiga roda untuk mengangkut barang penumpang.
“Harga trolinya sekitar satu jutaan, tapi tidak sampai satu juta lima ratus ribu. Kami beli pakai uang grup. Totalnya ada 15 troli,” ujarnya.