Poster Iklan tak Berizin Rusak Ratusan Pohon di Tanjungpinang

Salah satu poster iklan yang paling banyak ditemui di ruas jalan kota, adalah iklan Maxim.. Foto : Muhammad Nurman

Tanjungpinang – Beberapa jalan utama di Kota Tanjungpinang saat ini dimeriahkan oleh berbagai iklan yang dipajang tanpa memikirkan etika dan estiteka lingkungan kota. Iklan yang kebanyakan berbentuk poster, pamplet dan selebaran tersebut, ditempel di pohon-pohon tanpa peduli dengan nasib lingkungan dan juga keindahan kota.

Salah satu poster iklan yang paling banyak ditemui di ruas jalan kota, adalah iklan Maxim. Pantauan wartawan ulasan.co di lapangan menunjukkan, ratusan iklan Maxim yang di paku di batang pohon tersebut tak hanya terlihat di jalan utama Tanjungpinang, tamu juga di jalan kecil bahkan masuk gang sempit.

Pemasangan iklan yang dilakukan oleh Maxim dan iklan lain yang berizin tersebut, mendapat kecaman dari banyak pihak, salah satunya Word Clean Up Day (WCD). Menurut Sekretaris WCD, Sadam, promosi yang dilakukan Maxim sangat merusak lingkungan di Tanjungpinang.

“Saya mengecam tindakan pemasangan poster seperti yang dilakukan perusahaan Maxim dan lainnya, dengan cara memaku pohon-pohon yang ada di sepanjang jalan,” tutur Sadam, Minggu (27/06) kemarin.

Sadam menyebutkan, tindakan yang dilakukan pihak pemasang iklan telah menyalahi Peraturan Daerah (Perda) Kota Tanjungpinang nomor 7 tahun 2018 tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 5 tahun 2015.

“Yang mereka lakukan itu telah melanggar Perda Kota Tanjungpinang, tentang Ketertiban Umum. Yaitu jika setiap orang dilarang memasang, menempel atau menggantungkan benda dan/atau barang yang tidak sesuai fungsinya di sepanjang jalur hijau, taman kota dan tempat umum,” tuturnya di sela acara penanaman mangrove di Dompak.

Ia menyebutkan Pemerintah harus bertindak tegas terhadap hal yang dilakukan perusahaan Maxim. “Pemerintah harus bertindak tegas kepada Maxim, juga yang lainnya, agar hal ini tidak terjadi lagi, ” tuturnya.

Selanjutnya ia berharap agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. “Saya berharap masyarakat lebih aware terhadap isu-isu lingkungan, tidak apatis terhadap hal2 yang merusak lingkungan, karena selama ini alam telah melindungi dan menjaga kita, ” harapnya.

“Mari sama-sama kita menjaga lingkungan dari orang-orang pintar yang tidak punya hati nurani,” tutupnya.

Pewarta : Muhamad Nurman
Editor : MD Yasir