BINTAN – Posyandu Mawar di Kampung Sembat, Kelurahan Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Bintan, Kepulauan Riau, terbaik se-Indonesia.
Hal itu diumumkan oleh Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Tri Suswati Karnavian saat berkunjung di Posyandu Mawar, Selasa (08/03).
Istri Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI), Tito Karnavian itu menyempatkan untuk meresmikan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dan Posyandu Remaja di Posyandu Mawar.
Peresmian itu disaksikan Ketua TP PKK Provinsi Kepri, Dewi Kumalasari Ansar dan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bintan, Roby Kurniawan, serta pengurus TP PKK, pengurus Posyandu Mawar hingga masyarakat setempat.
Karena selama dirinya keliling hingga berkunjung ke Posyandu di beberapa daerah maupun provinsi, hanya Posyandu Mawar mendapat perhatian dari pemerintah hingga masyarakatnya.
“Ini bentuk Posyandu yang kita inginkan. Posyandu yang mandiri, dan akhirnya bergerak dari masyarakat untuk masyarakat,” ucap dia.
Selain melayani sekitar 70 anak, lanjut dia, Posyandu Mawar juga melayani para Lanjut Usia (Lansia). Dan, Posyandu Mawar tambah maju dikarenakan ada pelayanan untuk para remaja.
Diharapkan, Posyandu Mawar dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat setempat. Tidak hanya pada bayi di bawah lima tahun, tapi pada ibu hamil, para lansia hingga para remaja.
“Posyandu ini terus maju, dan tetap nomor satu. Ini menjadi contoh Posyandu lainnya,” sebut dia saat ingin menyerahkan bingkisan kepada para lansia, ibu hamil hingga balita di Posyandu Mawar.
Saat itu, Ketua Posyandu Mawar, Suarsiah merasa kaget dan terharu saat Ketua Umum TP PKK umumkan Posyandu Mawar yang dipimpinnya terbaik se-Indonesia.
“Saya senang dan bersyukur saja,” ucap dia.
Baca juga: Sebanyak 22.500 Anak di Bintan Belum Memiliki KIA
Kata Suarsiah, pihaknya bekerjasama dengan para RT maupun RW berada di wilayah Posyandu Mawar. Sehingga masyarakat bergerak datang ke Posyandu Mawar untuk dapat pelayanan kesehatan dasar. Baik itu untuk kalangan balita, lansia hingga para remaja setempat.
“Kalau balitanya tidak datang ke Posyandu, kami datangi ke rumah-rumah. Dan, saya juga mengajak ibu-ibu di sini,” ujar dia. (*)
