Tanjungpinang – Kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat belum ampuh menekan penularan COVID-19 di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). Hingga hari kelima PPKM Darurat diberlakukan, angka kasus COVID-19 masih tinggi di ibu kota Provinsi Kepri ini.
Wali Kota Tanjungpinang Rahma mengatakan, kasus orang yang terkonfirmasi COVID-19 belum ada penurunan yang signifikan.
“Melihat trendnya dari hari pertama sampai hari kelima (tanggal 12-16 Juli) belum ada perubahan yang signifikan, karena penularan masih tinggi,” ujar Rahma di halaman SMPN 8 Kota Tanjungpinang, Jumat (16/07).
Ia mengatakan kondisi Kota Tanjungpinang saat ini sangat berisiko. “Semalam (Kamis) saja 176 orang yang dinyatakan positif dalam satu hari dan yang meningal dunia satu hari sembilan orang,” ujar Rahma lagi.
Rahma mengharapkan ada keajaiban dan mengajak masyarakat sama-sama berdoa agar pelaksanaan PPKM Darurat ini berjalan dengan maksimal.
“Untuk lanjut atau tidaknya (PPKM Darirat) mudah mudahan nanti tanggal 20 ada keajaiban Allah,” ujar Rahma.
Lanjut, kata Rahma, kunci agar keluar dari lingkaran PPKM Darurat ini adalah kesadaran semua kelompok masyarakat.
“Kesadaran dari individu sampai kelompok masyarakat sangat diperlukan kalau kita ingin sama-sama keluar dari lingkaran yang disebut PPKM Darurat ini,” tutup Rahma.
Pewarta : Tommy Yandra
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab