Batam – Suasana dua masjid terbesar di Kota Batam, Kepulauan Riau yakni Masjid Agung Batam Center dan Masjid Sultan Mahmud Riyat Syah lengang dari aktivitas keagaaman. Hal ini disebabkan akibat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Kota Batam.
Pantauan di Masjid Agung Batam Center suasana di dalam dan di luar masjid tampak sepi. Bahkan, kegiatan keagaaman (ibadah) untuk umum ditiadakan sementara waktu.
Kabid Ibadah dan Dakwah Masjid Agung Batam Center Ahmad Mujib Zain mengatakan, pemberlakuan ini sesuai dengan surat edaran Wali Kota Batam tentang PPKM Darurat. Pihaknya meminta kepada para jemaah agar bersabar dan menjalankan ibadah di rumah masing-masing.
“Hal ini untuk meredam adanya penyebaran COVID-19,” kata Ahmad, Jumat (16/07) siang.
Walaupun ditutup, Ahmad menjelaskan, aktivitas keagaaman tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja secara terbatas.
“Kami tetap melaksanakan salat berjemaah. Tapi hanya internal saja. Orang luar tidak boleh masuk di Masjid Agung Batam Center,” katanya.
Ia menekankan, Masjid Agung Batam Center akan ditutup sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari Pemerintah Kota Batam.
“Masyarakat harap bersabar, apa yang ditetapkan oleh pemerintah itu tidak bertentangan dengan syari’at Islam,” kata Ahmad.
Selain Masjid Agung Batam Center, berdasarkan pantauan di Masjid Sultan Mahmud Riyat Syah Tanjung Uncang, Batuaji juga terlihat sepi. Terlihat spanduk di depan masjid yang berisi pengumuman ditiadakannya salat berjemaah saat PPKM Darurat.
Pengurus masjid Fauzi mengatakan, penutupan masjid sudah dilakukan sejak tanggal 12 Juli kemarin. “Sudah dari awal PPKM,” katanya.
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk ikut membantu dan menekan penyebaran COVID-19, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pewarta : Engesti
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab