Batam – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarat (PPKM) Darurat di Kota Batam, Senin (12/07), ternyata berdampak pada sektor trasportasi. Salah satu moda transportasi, bus Trans Batam, mengalami penurunan penumpang cukup drastis selama PPKM Darurat.
Kasubag TU Trans Batam, Porada Malik mengatakan, penurunan itu sudah terjadi sejak pendemi COVID-19 Tahun lalu sebesar 50 persen. Namun saat pemberlakuan PPKM Darurat, penurunan penumpang itu mancapai 70 persen
“Sejak pandemi ini penumpang sudah turun drastis dari hari-hari biasanya. Selama PPKM darurat ini menurun sampai 70 persen,” kata Porada di kantor Dishub Kota Batam, Selasa (13/7).
Porada menjelaskan, penurunan itu bisa dilihat dari jumlah penumpang dan pendapatan yang diperoleh. Biasanya, sebelum PPKM darurat ini berlaku dalam sehari pihaknya bisa mendapatkan Rp.15 juta per hari.
“Jadi ada penurunan sejak PPKM Darurat ini dari segi pendapatan sebesar 20 persen penurunannya,” jelas Porda.
Walaupun terdapat penurunan penumpang secara signifikan, bus Trans Batam tetap beroperasi. Porada juga
tidak memungkiri penurunan penumpang tersebut juga dipengaruhi faktor persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam masa PPKM Darurat, transportasi bus diwajibkan berkapasitas maksimal 70 persen.
“Ya, kita tepat beroprasi tetap jalan sesuai jadwal,” katanya.
Porada juga memastikan protokol kesehatan yang ada di bus, sudah berjalan dengan baik. Ia menuturkan, sebelum bus berangkat selalu dilakukan penyemprotan disenfektan.
“Petugas kita ada untuk menerapkan prokes itu, dilakukan secara rutin,” kata Porada.
Terakhir, Porada tetap mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi PPKM Darurat yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga kasus COVID-19 bisa ditekan. *
Pewarta : Engesti
Editor : MD Yasir