JAKARTA – Membahas tentang harta kekayaan orang selalu menjadi topik yang menarik. Banyak sosok-sosok konglomerat di Indonesia, yang memiliki harta kekayaan yang jumlahnya wow.
Kekayaan yang didapat mereka, tentunya tidak lepas dari gurita bisnis yang mereka miliki. Sehingga, mesin-mesin penghasil uang mereka dari gurita bisnis tersebut mampu menghasilkan uang hingga ratusan triliun.
Mengutip data orang terkaya di dunia versi Forbes realtime per November, peringkat pertama kini ditempati oleh pemilik Grup Barito Pacific, Prajogo Pangestu.
Prajogo Pangestu menggeser posisi Low Tuck Kwong, hingga Robert Budi Hartono dan Michael Hartono (duo Hartono).
Harta Prajogo Pangestu melesat dan menjadi orang terkaya nomor 27 dunia, setelah kekayaannya melonjak dari US$38,7 miliar atau Rp597,3 triliun (kurs Rp15.435 per dolar AS) menjadi US$47,1 miliar, atau Rp727,01 triliun dalam waktu kurang dari sebulan belakangan ini.
Dengan nilai Kekayaan itu, membuat Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia saat ini. Harta Prajogo jauh berada di atas Low Tuck Kwong, yang kini berada di peringkat ke-2 orang terkaya di Indonesia.
Melansir Forbes Real Time Billionaires, bahkan kekayaan Low Tuck Kwong per hari ini hanya US$27,1 miliar. Kekayaan ini turun US$231 juta.
Sedangkan Low Tuck Kwong, berada di posisi 57 orang terkaya di dunia. Sementara itu, Robert Budi Hartono dan Michael Budi Hartono masing-masing kekayaannya tembus US$25 miliar dan US$23,9 miliar.
Namun apakah yang menyebabkan nama Prajogo Pangestu tengah naik daun belakangan ini. Selain karena geliat usahanya di sektor petrokimia dan energi, Prajogo tergabung dalam konsorsium nusantara pimpinan Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma, alias Aguan yang berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Bahkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sampai berterima kasih karena telah investasi Rp20 triliun kepada Prajogo Cs.
Menurut Jokowi, kucuran uang dari para miliarder tanah air di IKN akan membuka mata banyak orang bahwa investasi di daerah itu memang menguntungkan.
“Pak Aguan (Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma), Pak Franky (Bos Sinarmas Group Franky Wijaya), Pak Prajogo (Bos Barito Pacific Prajogo Pangestu), Pak Eka Tjandranegara (Bos Mulia Group), Pak Pui (Bos Pulauintan Pui Sudarto), Pak Boy Thohir (Bos Adaro), Pak Kuncoro Wibowo (Bos Kawan Lama Group), Pak Djoko Susanto (Bos Alfamart Group), dan yang lain yang tidak bisa saya sebut satu per satu,” sapa Jokowi saat groundbreaking Hotel Nusantara di wilayah IKN Nusantara, Kamis (21/9).
Terlepas dari pundi-pundi hartanya, Prajogo pernah berkasus dalam dugaan korupsi dana reboisasi di Sumatera Selatan senilai Rp331 miliar.
Bahkan, Prajogo sempat berstatus tersangka dalam pusaran korupsi proyek hutan tanam industri (HTI) tersebut. Namun, ia bebas usai kasusnya di-surat perintah penghentian penyidikan (SP3) oleh Kejagung.