Prajurit ‘Hantu Laut’ Marinir Dikerahkan Jaga Pulau Terluar Tak Berpenghuni

Personel Satgas Marinir Pengamanan Pulau Sekatung di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat melaksanakan patroli rutin. (Foto:MarinirID)

JAKARTA – TNI Angkatan Laut bakal menempatkan prajurit ‘Hantu Laut’ Korps Marinir di pulau terluar Indonesia yang tidak berpenghuni alias kosong.

Kebijakan itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali yang mengatakan, langkah ini untuk menjaga kedaulatan Indonesia di wilayah terluar.

“Di beberapa pulau yang tidak ada penduduknya itu kita tempatkan pasukan Marinir. Ini juga untuk menjaga perpanjangan wilayah terutama di perbatasan,” ujar Laksamana TNI Muhammad Ali, dikutip dari Dispenal, Selasa (16/5).

Muhammad Ali menyatakan, penempatan prajurit Marinir di pulau-pulau kosong merupakan bagian dari kluster pertahanan lewat program Kampung Bahari Nusantara (KBN).

Sejauh ini, ujar Muhammad Ali, baru ada 68 Kampung Bahari Nusantara. Di antaranya sudah ada yang dijadikan Pangkalan TNI AL (Lanal) kelas A dan kelas B.

Klaster pertahanan tak hanya untuk menjaga kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan. Ali menambahkan, personel juga memberikan pembinaan kepada penduduk yang tinggal di wilayah terluar atau perbatasan.

Utamanya yang berkaitan dengan kedaulatan dan penegakan hukum. Salah satu contohnya, kata dia, masyarakat dapat melapor apabila terjadi kegiatan ilegal terutama yang melanggar kedaulatan.

“Jadi warga masyarakat tahu bagaimana wilayah negara batas-batasnya seperti apa dan melaporkan apabila terjadi hal-hal yang terkait dengan kegiatan ilegal terutama yang melanggar kedaulatan,” katanya.

Baca juga: Yonmarhanlan IV Hadiri Acara Peringatan HKG PKK ke-51 Kota Batam