Awal September Waspadai Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Hujan Deras Mengguyur Tanjungpinang
Sejumlah pengendara melintas saat jalan tergenang air di depan Perumahan Permata Galaxy, Jalan Raya Tanjungpinang-Tanjung Uban (Foto: Muhammad Bunga Ashab)

TANJUNGPINANG – Hujan deras disertai angin kencang dan petir berpotensi terjadi di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, pada awal September 2022.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat waspada potensi terjadinya pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan sedang – lebat secara tiba-tiba yang dapat disertai petir dan angin kencang.

“Waspada juga terhadap genangan air dan banjir yang terjadi akibat hujan sedang-lebat yang berlangsung lama,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Miranda Putri Permatasari, dalam keterangan tertulisnya diterima, Rabu (31/08).

Miranda menuturkan, berdasarkan analisis dinamika atmosfer pengaruh fenomena cuaca skala global (ENSO) kurang memberikan dampak terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya, sedangkan DMI cukup dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan aktivitas konveki di wilayah Indonesia bagian barat. Kondisi MJO yang berada dalam kondisi aktif di fase dua juga cukup berpengaruh terhadap penambahan jumlah curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Pulau Bintan beberapa hari kedepan.

“Analisis skala regional dengan nilai SST yang masih cukup hangat dan anomali cenderung positif berpengaruh terhadap peningkatkan pasokan uap air ke atmosfer yang dapat mendukung pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulus dan Cumulonimbus),” katanya.

Kemudian adanya konvergensi dan belokan angin (shearline) yang diprakirakan masih berpotensi terjadi beberapa hari kedepannya di sekitar Pulau Bintan dan sekitarnya dapat menyebabkan perlambatan massa udara yang mendukung untuk pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan.

Selanjutnya, analisis skala lokal terhadap kondisi kelembaban atmosfer pada lapisan bawah hingga menengah yang diprakirakan relatif basah menunjukkan banyaknya pasokan uap air yang juga mendukung pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan. Pada prakiraan indeks labilitas menunjukkan kondisi atmosfer dalam keadaan labil moderat hingga kuat dan memungkinkan adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus yang menghasilkan hujan dengan intensitas sedang – lebat yang dapat disertai petir.

“Secara umum kondisi cuaca di Pulau Bintan tiga hari ke depan umumnya berawan dan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitasringan hingga sedang pada siang hari yang bersifat lokal dan dapat disertai petir serta angin kencang,” katanya.

Bacajuga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Melanda Karimun, Warga Diminta Waspada Banjir