JAKARTA – Pelatih sepak bola Qatar asal Spanyol, Felix Sanchez, siapkan pola permainan cepat ke gawang lawan Ekuator pada laga pembuka 20 November mendatang.
Dikutip dari tirto, Felix diprediksi menyukai pergerakan tanpa bola dari para pemainnya dan menunggu momentum serangan balik yang cepat dan berbahaya.
Pendekatan konservatif ini ditunjukkan Qatar dalam Piala Asia 2019 lalu di Uni Emirat Arab. Qatar juara dengan pola permainan agresif meskipun penguasaan bola sebesar 49 persen saja, namun menang dengan catatan impresif.
Akram menjadi pencetak assist terbanyak dengan 10 umpan, Almoez Ali menjadi top skor dengan 9 gol, dan Saad Al-Sheeb mendapat penghargaan golden glove.
Sementara itu, Ekuador tampil sebagai kuda hitam di Piala Dunia 2022 nanti. Ekuador yang datang dari zona Amerika Selatan siap tampil mengejutkan.
Ekuador lolos ke putaran final Piala Dunia berkat perombakan yang dilakukan pelatih Gustavo Alfaro, yakni memilih para pemain muda dan mendepak wajah-wajah lama.
Moises Caicedo dan kawan-kawan diprediksi bakal bermain dengan mengandalkan pola serangan yang bermula dari lini tengah dan sisi sayap.
Sepanjang Kualifikasi Piala Dunia 2022, skuad asuhan Gustavo Alfaro bertumpu pada Moises Caicedo di lini tengah dan Gonzalo Plata di sisi sayap yang menjadi penopang bagi striker kawakan Enner Valencia di lini depan.
Moises Caicedo menorehkan 2 gol dan 4 assist, sedangkan Gonzalo Plata mencetak 3 gol dan 2 assist sepanjang Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan.
Namun, dalam laga pembuka Piala Dunia 2022 nanti, Qatar punya 1 hal yang tak dimiliki Ekuador, yakni dukungan publik yang memadati stadion. Skuad muda Ekuador perlu mental baja untuk memenangkan laga di depan publik Qatar.
