Presiden Putin Ingatkan Biden Soal Sanksi Barat Terhadap Moskow, Hubungan Kedua Negara Bisa Putus

Presiden Putin Ingatkan Biden Soal Sanksi Barat Terhadap Moskow, Hubungan Kedua Negara Bisa Putus
Arsip - Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di hadapan peserta KTT ASEAN melalui tautan video di kediamannya di luar Moskow, Rusia, Kamis (28/10/2021). (ANTARA FOTO/Sputnik/Evgeniy Paulin/Kremlin via REUTERS/AWW/djo.)

Moskow – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengingatkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, terhadap sanksi barat terhadap Moskow pada Kamis.

Putin mengatakan pada Biden bahwa sanksi itu bisa memutuskan hubungan AS dan Rusia.

Menurut Kremlin, sebutan bagi pusat pemerintahan di Moskow, Rusia puas dengan hasil pembicaraan telepon tersebut.

Penasihat Presiden Yuri Ushakov mengatakan pembicaraan difokuskan pada jaminan keamanan yang diinginkan Moskow dari Barat terkait pengerahan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.

Biden tampaknya setuju bahwa Moskow memerlukan jaminan itu dan sepertinya serius dengan negosiasi meskipun perbedaan pendapat masih ada dan kemungkinan kompromi masih belum jelas hingga kini, kata Ushakov.

Rusia telah memicu kekhawatiran negara-negara Barat dengan pengerahan puluhan ribu tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina dalam dua bulan terakhir.

Moskow membantah rencana untuk menyerang Ukraina dan mengatakan adalah haknya untuk menggerakkan pasukan di negara sendiri jika dipandang perlu.

AS telah berulang kali memperingatkan Moskow bahwa Washington akan memberikan sanksi yang sangat berat jika Rusia melancarkan serangan baru ke Ukraina.

Baca Juga: Presiden Ukraina; Hampir 100 Ribu Tentara Rusia Berada di Perbatasan

Ancaman itu, kata Ushakov, juga ditegaskan lagi oleh Biden selama berbicara dengan Putin pada Kamis.

“Presiden kami segera menanggapi (ancaman sanksi itu) bahwa jika Barat memutuskan –dalam situasi ini atau situasi yang lain– untuk menerapkan sanksi baru seperti yang telah disebutkan, maka hal itu dapat memutus hubungan kedua negara dan menyebabkan kerusakan paling serius antara Rusia dan Barat,” kata Ushakov.

“Presiden kami juga mengatakan bahwa hal itu akan menjadi kesalahan yang akan dilihat oleh keturunan kita sebagai kesalahan yang amat besar.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *