Presiden Sentil Soal Pejabat Pajak Hedon, Jokowi: Saya Tahu Kekecewaan Masyarakat

Presiden RI, Joko Widodo sat memimpin rapat kabinet. (Foto:SetPres)

JAKARTA – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI yang viral terkait masalah pejabat pajaknya pamer harta di Media Sosial.

Pertama, Jokowi menyororti soal kasus penganiayaan dan pamer harta oleh Mario, anak pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo.

Berikutnya, Jokowi sororti terkait pamer kemewahan di media sosial oleh Kepala Bea Cukai Jogja Eko Darmanto. Ia membaca komentar ungkapan kekecewaan yang disampaikan masyarakat di media sosial, sehingga tahu betul apa yang dirasakan oleh rakyat.

Sebagai konsekuensinya, baik Rafael Alun Sambodo dan Eko Darmanto harus dicopot dari jabatannya oleh Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani baru-baru ini.

Sri Mulyani resmi mencopot jabatan struktural Rafael Alun Trisambodo, pejabat di Direktorat Jenderal Pajak. Rafael dicopot terkait dengan kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya, Mario Dandy Satriyo yang kini jadi tersangka penganiayaan terhadap David.

Kemudian Eko Darmanto, resmi dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bea dan Cukai Yogyakarta. Lantaran, ia dengan sengaja melihatkan beberapa kendaraan mewah.

Menurut Presiden Jokowi, wajar saja masyarakat kecewa dengan lembaga yang dipimpin oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani tersebut.

Baca juga: Kepala Bea Cukai Jogja Dicopot Buntut Pamer Harta di Medsos

Sebab, lanjut Jokowi, ASN seharusnya bertugas melayani dan memberikan kepercayaan pemerintah kepada publik. Bukan malah pamer kekayaan dan kekuasaan.

“Kalau seperti itu ya, kalau menurut saya pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik. Kemudian aparatnya, perilakunya jumawa dan pamer kuasa, kemudian pamer kekuatan, pamer kekayaan, hedonis,” ujar Jokowi dalam arahan Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (02/03).

“Saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, aparat pemerintah dan hati-hati tidak hanya urusan pajak dan bea cukai. Ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya, terhadap birokrasi yang lainnya,” tambah Jokowi.

Jokowi juga mengimbau tidak hanya untuk Menkeu Sri Mulyani, tetapi juga menteri dan kepala lembaga lainnya agar berkaca pada kasus ini.

Ia berharap, semua pimpinan di tingkat kementerian dan lembaga bisa mendisiplinkan bawahannya. Termasuk membersihkan dan membenahi institusinya masing-masing, agar tak terjadi masalah serupa.

“Sekali lagi saya ingin tekankan, supaya ditekankan kepada bawahan kita. Jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan. Apalagi sampai dipajang-pajang di media sosial seperti Instagram. Itu kalau aparat birokrasi sangat-sangat tidak pantas,” pungkasnya.

Baca juga: Ini Penjelasan KPK Usai Periksa Rafael Eks Pejabat Pajak Berharta Rp56 Miliar