LVIV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengaku kesal karena negara-negara Barat menyediakan sebagian kecil dari stok perangkat keras militer mereka. Ia juga bertanya apakah negara Barat takut pada Rusia.
Beberapa negara telah berjanji untuk mengirim rudal anti tank dan anti pesawat serta senjata ringan tapi Zelenskyy mengatakan Kiev membutuhkan tank, pesawat ,dan sistem pertahanan anti serangan dari kapal.
“Itulah persenjataan yang dimiliki mitra-mitra kami, itulah persenjataan yang hanya teronggok berdebu di sana. Ini semua bukan hanya untuk kebebasan Ukraina, tapi untuk kebebasan Eropa,” katanya dalam pidato video larut malam pada Sabtu (26/3).
Baca juga: 30 Hari Operasi Militer Khusus Rusia ke Ukraina
Ukraina hanya membutuhkan satu persen pesawat NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) serta satu persen tank milik aliansi pertahanan itu dan tidak akan meminta lebih, katanya.
“Kami sudah menunggu 31 hari. Siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Eropa-Atlantik? Apakah itu benar-benar masih Moskow, karena intimidasi?” dia berkata.
Zelenskyy telah berulang kali memperingatkan bahwa Rusia akan berusaha untuk memperluas kekuatannya lebih jauh ke Eropa jika Ukraina jatuh.
Namun, NATO tidak mendukung permintaannya soal pemberlakuan zona larangan terbang di atas Ukraina dengan alasan tindakan itu dapat memicu perang yang lebih luas.
Baca juga: Rusia Usir Sejumlah Diplomat Amerika Serikat Sebagai Respon Balasan
Sebelumnya pada Sabtu, Zelenskyy berbicara dengan timpalannya di Polandia, Presiden Andrzej Duda, dan menyatakan kekecewaannya bahwa pesawat tempur buatan Rusia di Eropa Timur belum dipindahkan ke Ukraina, kata kantor Zelenskyy dalam sebuah pernyataan.
“Menunda-nunda pengiriman pesawat bisa berdampak pada ribuan nyawa orang Ukraina,” katanya seperti dikutip kantor itu.
Zelenskyy mengatakan Polandia dan Amerika Serikat telah menyatakan kesiapan mereka untuk membuat keputusan tentang pesawat-pesawat itu.
Awal bulan ini, Washington menolak tawaran mengejutkan oleh Polandia untuk mentransfer jet-jet tempur MiG-29 ke pangkalan AS di Jerman untuk digunakan memperkuat kembali angkatan udara Ukraina.