Pria Ini Diduga Bunuh Kekasihnya karena Risih Ditagih Utang

Pria Ini Diduga Bunuh Kekasihnya karena Risih Ditagih Utang
Tersangka kasus pembunuhan AMB (kiri) saat menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polresta Banyumas. ANTARA/HO-Polresta Banyumas

Purwokerto – Seorang pria berinisial AMB (35), diduga melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap kekasihnya bernama Meliyani (46), warga Perumahan Gampingan Permai, Kelurahan Kebokura, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pelaku nekat menghabisi korban karena risih ditagih utang.

Perbuatan pelaku berhasil diungkap Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas.

Setelah melakukan penyelidikan dan mendapatkan keterangan dari sejumlah saksi, anggota Satreskrim Polresta Banyumas akhirnya berhasil mengungkap kasus dugaan tindak pidana pembunuhan tersebut.

“Dugaan tindak pidana pembunuhan terhadap korban terjadi pada hari Kamis (30/12) dan diketahui keesokan harinya setelah warga sekitar mendapat informasi dari kekasih korban, AMB (35), warga Kemranjen, Banyumas, yang datang ke rumah Meliyani,” kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi M. Firman L. Hakim didampingi Kepala Satreskrim Komisaris Polisi Berry di Purwokerto, Banyumas, Minggu (02/01).

Dalam hal ini, kata dia, terduga pelaku pembunuhan tersebut adalah AMB yang merupakan kekasih korban.

“Tim Satreskrim berhasil mengamankan terduga pelaku, yakni AMB pada hari Sabtu (1/1) beserta barang bukti berupa kabel listrik, seprai, sebuah handphone, satu unit sepeda motor, serta pakaian yang dikenakan pelaku saat kejadian berupa kaus warna hitam dan celana pendek kolor,” katanya.

Baca Juga: Ngeri! Pria Ini Bunuh Lima Orang Secara Berantai, Polisi Dalami Motifnya

Lebih lanjut mengenai kronologi kejadian kasus dugaan pembunuhan tersebut, Kasatreskrim Kompol Berry mengatakan bahwa hal itu berawal dari pertengkaran AMB dengan korban.

Menurut dia, pelaku yang merupakan kekasih korban merasa risih karena ditagih utang sebesar Rp4 juta oleh Meliyani. Selain itu, kata dia, pelaku juga tidak mau putus cinta dengan korban.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku diketahui menghilangkan nyawa korban dengan cara mendorongnya ke arah meja, kemudian membekap korban sampai tidak bernapas. Selanjutnya, tubuh korban disetrum menggunakan kabel beraliran listrik,” katanya.

Keesokan harinya (31/12), kata dia, pelaku berpura-pura datang ke rumah korban dan memberi tahu tetangga sekitar bahwa Meliyani telah meninggal dunia di kamar sehingga seolah-olah pembunuhan itu bukan dilakukan oleh AMB.

Terkait dengan kasus dugaan tindak pidana pembunuhan tersebut, Kasatreskrim mengatakan bahwa pihaknya telah menetapkan AMB sebagai tersangka, kemudian menahan yang bersangkutan.

“AMB dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara,” katanya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *