Prof. Dato’ Perdana Malik Pimpin PW MABMI Kepri

Ketua PB MABMI Provinsi Kepri, Prof Dato' Perdana Malik terima bendera pataka setelah dilantik oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) MABMI, Prof. Datuk Seri Dr. H. O.K. Saidin, S.H., M.Hum.
Ketua PB MABMI Provinsi Kepri, Prof Dato' Perdana Malik terima bendera pataka setelah dilantik oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) MABMI, Prof. Datuk Seri Dr. H. O.K. Saidin, S.H., M.Hum. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

TANJUNGPINANG – Prof. Dato’ Perdana Malik dilantik sebagai pemimpin Pengurus Wilayah Majelis Adat Melayu Indonesia (PW MABMI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) periode 2024-2029.

Selama lima tahun, Prof. Dato’ Perdana Malik didampingi Nikolas Panama sebagai Sekretaris PW MABMI Provinsi Kepri dan pengurus PW MABMI Provinsi Kepri lainnya.

Mereka dilantik langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) MABMI, Prof. Datuk Seri Dr. H. O.K. Saidin, S.H., M.Hum di Ruang Studio Amphiteater Gedung Gurindam B UMRAH di Dompak, Tanjungpinang, Rabu 30 Oktober 2024.

Prof. Datuk Seri Dr. H. O.K. Saidin, S.H., M.Hum mengatakan, pelantikan PW MABMI Provinsi Kepri salah satu untuk memenuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD dan ART) PB MABMI.

Selain Provinsi Kepri, PW MABMI sudah terbentuk di wilayah Provinsi Riau, Palembang, Bangka Belitung, Pontianak, Bali, Kalimantan, DKI Jakarta, Aceh, Sumatera Utara hingga provinsi lainnya di Indonesia.

Tujuan dibentuknya PW MABMI, bagaimana bisa menghimpun kekuatan secara bersama-sama untuk mengangkat nilai-nilai peradaban dan budaya masyarakat Melayu Indonesia.

“Mengenai UU tentang masyarakat adat yang sampai hari ini belum disahkan,” ucap dia.

Ia berpesan kepada PW MABMI untuk bisa menjalankan amanah yang sudah disampaikan sesuai AD dan ART PB MABMI.

Setelah PW MABMI Provinsi Kepri dilantik, Prof Dato’ Perdana Malik menyampaikan, pihaknya akan membentuk pengurus MABMI sampai tingkat desa/ kelurahan, kecamatan hingga Pengurus Daerah (PD) MABMI berada di kabupaten/ kota di Provinsi Kepri.

Selain itu, PW MABMI Provinsi Kepri akan membangun silaturahmi dengan PW MABMI di seluruh Indonesia.

“Apa yang sudah dilakukan pendahulu di Republik Indonesia, harus dipertahankan. Oleh karena itu, kita harus terlibat aktif,” terangnya.

Baca juga: Festival Kenduri Seni Melayu 2024 di Batam Diikuti 4 Negara ASEAN

Untuk itu, ia akan bekerja sama dengan organisasi lain untuk sama-sama membangun daerah masing-masing dan negara Republik Indonesia lebih baik.

“Peradaban Melayu kita perlu angkat kembali. Karena sudah terbukti sejak zaman perjuangan kemerdekaan dulu sampai saat ini,” katanya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News