Proyek Pemerintah untuk Keluarga dan Kolega

Proyek Pemerintah untuk Keluarga dan Kolega
Infografis proyek bancakan biro umum dan Setwan Kepri (Foto: ulasan.co)

Ulasan.co menurunkan laporan dugaan kolusi dan nepotisme pejabat Pemprov Kepri, Martin Luther Maromon. Ada empat perusahaan, 130 paket pekerjaan, dan duit miliaran terhubung dengan Sekretaris Dewan itu.

***

Hujan masih deras saat Martin Maromon–lewat sambungan telepon–mengabarkan siap menunggu di Sekretariat DPRD Kepri, Dompak, Tanjungpinang. Rabu (9/2) siang itu, Martin yang mengenakan kemeja polos warna krem dan celana hitam, mengajak duduk di sofa, persis di depan meja kerja di ruangannya.

Tim Ulasan.co punya segepok data keterlibatan keluarga dan kolega Martin Maromon dalam proyek-proyek tanpa tender di biro umum dan sekretariat dewan, tempat ia didapuk sebagai pengguna anggaran. Tepatnya periode 2019–2021.

***

Martin menjabat Kepala Biro Umum Kepri sejak 2017 di era gubernur Nurdin Basirun. Tahun 2019 namanya sempat mencuat dalam kasus suap izin prinsip pemanfaatan ruang laut Kepri yang menyeret Nurdin ke penjara. Jaksa KPK kala itu merilis 24 kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Kepri sebagai pemberi gratifikasi kepada Nurdin. Nama Martin di urutan satu.

Dari pemeriksaan KPK terungkap, Martin bakal langsung gerak cepat mengantarkan fulus ke Nurdin jika sudah ada kode, “Bung, bantu untuk kegiatan”. Sekretaris Daerah (Sekda) Kepri–selaku atasan langsung Martin–yang juga turut diperiksa kala itu, mengaku tak tahu pergerakan anggotanya tersebut.

Total Rp1,5 miliar disetorkan Martin untuk banyak kepentingan sang gubernur, mulai dari umrah sampai keperluan hari raya.

***

Martin punya 36 paket tanpa lelang senilai Rp3 miliar di 2019. Di tahun itu pula, jejak keluarga dan kolega pejabat eselon II ini di sejumlah proyek di biro umum, mulai kelihatan. Pengerjaan proyek-proyek tersebut diserahkan ke empat perusahaan: CV Navi Permata Cemerlang, CV Fortuna Bintan, PT Artha Prima Profit, dan PT Citra Kurnia Persada.

CV Navi Permata Cemerlang yang menaungi Navi Tailor dan Navi Catering & Resto mendapat 20 pekerjaan, terdiri dari pengadaan seragam dinas, pemeliharaan taman, dan sewa peralatan. Pengadaan seragam Rp1 miliar dipecah jadi 10 paket. Baju ASN anggarannya Rp198 juta, pakaian sipil lengkap Rp198 juta, pakaian dinas harian Rp197 juta, batik tradisional Rp197 juta, dan pakaian adat daerah Rp198 juta. Lima paket lain adalah pakaian dinas gubernur Nurdin dan wakilnya Isdianto senilai Rp137 juta.

Proyek-proyek ini rata-rata di bawah Rp200 juta, menyesuaikan Pasal 38 Ayat 3 Petunjuk Teknis Peraturan Presiden (Perpres) RI No 12 Tahun 2021 tentang Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Total pekerjaan untuk CV Navi Permata Cemerlang di tahun tersebut Rp1,7 miliar, termasuk pemerliharaan taman dan sewa peralatan.

Sementara, CV Fortuna Bintan pada 2019 kebagian empat paket senilai Rp390 juta. Perinciannya, rehabilitasi gedung Rp192 juta, pemeliharaan jaringan air bersih Rp99 juta, peralatan rumah tangga Rp49 juta, dan pengadaan karpet Rp49 juta. PT Citra Kurnia Persada memperoleh tujuh paket pengadaan alat tulis kantor senilai Rp631 juta dan PT Artha Prima Profit menerima Rp281 juta untuk pengadaan printer, infokus, sewa gedung serta dua paket pengadaan komputer.