Proyek Polder Pengendali Banjir Pemuda Terhenti

Sejumlah alat berat seperti Eskavator tak lagi beraktivitas dalam proyek pembangunan polder pengendalian banjir Jalan Pemuda di Kota Tanjungpinang. Foto : Rahmat

Tanjungpinang – Pembangunan polder pengendali banjir jalan Pemuda Tanjungpinang, Kepulauan Riau terhenti. Sudah satu minggu proyek ini tidak lagi dikerjakan.

“Saat ini curah hujan sangat tinggi. Jika menyangkut tanah, akan sulit. Jadi kita tidak bisa kerja. Belum lagi permasalahan dengan air laut pasang,” kata Morizki Manager Teknik PT Belimbing Sriwijaya di lokasi proyek di Gang Natuna, Jalan Arief Rahman Hakim, Kelurahan Sei Jang, Tanjungpinang, Selasa (13/07).

Pembangunan polder ini sendiri, lanjut Morizki, sudah berjalan sejak bulan 10 Februari 2021 dengan nilai proyek
Rp.16.341.433.271,18 (enam belas milyar tiga ratus empat puluh satu juta dua ratus tujuh puluh satu ribu delapan belas rupiah).

“Untuk pekerjaannya, berlangsung selama 300 hari kerja, sesuai dengan kalender kontrak,” terangnya.

Namun saat ini, progres dilapangkan, menurutnya baru berjalan 20 peren yang dikerjakan perusahaan asal Jambi ini. Masih ada 80 persen lagi hingga batas waktu yang ditetapkan.

Dengan sisa waktu yang ada, hingga tanggal 6 Desember nanti, Morizki berkeyakinan pengerjaan folder pengendalian banjir jalan pemuda akan selesai.

Untuk mewujudkan hal ini, kata Morizki, pihaknya akan terus bekerja disaat air laut tidak naik. “Jika kita ketemunya jam 1 malam air tidak pasang, ya kita kerja. Jika siang, sorenya kita kerja,” tegasnya.

Masih kata Morizki, polder ini nantinya akan menampung curah air hujan yang berasal dari jalan pemuda dan sekitarnya. Lalu di tempat ini akan diataur keluar masauk air, sehingga tidak lagi terjadi banjir yang terjadi saat ini.

Selain terhentinya pekerjaan ini, pihaknya juga mengakui ada warga yang mengeluhkan lumpur yang berserakan dijalan akibat aktitas proyek tersebut. “Biasanya ada petugas kita yang membersihkan jalan yang berlumbur tersebut,” ujarnya.

Ketika ditanya terkait ijin Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), Morizki mengaku sudah dimiliki. “Kalau yang namanya perizinan, semua sudah dilengkapi,” katanya.

Dari pantauan Ulasan.co, lokasi proyek polder ini cukup luas dan berdampingan dengan pemukiman warga. Saat ini tidak ada aktivitas dan beberapa alat berat dan dump truck tampak hanya terparkir dilokasi tersebut.

Pewarta : M Rakhmat
Editor : MD Yasir