TANJUNGPINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memproyeksikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran 2023 mencapai Rp4,459 triliun.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengungkapkan proyeksi itu dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri di Balairung Wan Seri Beni Dompak, Senin (4/9) sore.
“Secara umum perubahan proyeksi pendapatan daerah mengalami peningkatan sebesar Rp100,5 miliar atau naik 2,50 persen. Dari yang semula hanya Rp4,019 triliun menjadi Rp4,120 triliun,” kata Ansar.
“Proyeksi kenaikan pendapatan tersebut bersumber dari peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah hingga akhir 2023 mendatang,” tambahnya.
Selain itu, asumsi kenaikan tersebut terpengaruh juga dari faktor-faktor lainnya. Semisal, pembiayaan daerah naik Rp207,1 miliar semula Rp132,2 miliar menjadi Rp339,3 miliar.
Baca Juga: Pemprov Kepri Siapkan Rumah Sakit untuk Praktik Mahasiswa Kedokteran UMRAH
Kenaikan itu akibat adanya penyesuaian SiLPA tahun anggaran 2022 yang semula targetnya Rp200 miliar kini menjadi Rp388,9 miliar.
Antara lain, bersumber dari over target pendapatan di tahun anggaran 2022 yang berasal dari tunda salur Dana Bagi Hasil (DBH), over target PAD, penghematan belanja, dan anggaran belanja yang tidak terealisasi.
Di samping itu juga adanya kenaikan pembiayaan lain seperti adanya selisih perhitungan Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh Tempo sebesar Rp18,1 miliar yang pada mulanya Rp84,3 miliar menjadi sebesar Rp66,1 miliar.
Baca Juga: Ansar Ahmad Dinobatkan Sebagai Gubernur Excellent Award for Strategic Initiative 2023
“Tahun ini prioritas pembangunan daerah tetap terus kita optimalkan, pembangunan infrastruktur wilayah, dan pembangunan manusia yang berkualitas dan berbudaya,” ujarnya.
Ansar berharap, DPRD dapat menyetujui Ranperda APBD-P Tahun Anggaran 2023 dan dapat terlaksana secara efektif, efisien untuk kesejahteraan masyarakat Kepri.