BATAM – Pemerintah kerahkan 14 armada untuk memadamkan api yang membakar Gudang penampungan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) milik PT Desa Air Cargo yang berlokasi di Jalan Raya Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, sejak Senin malam, 23 Juni 2025.
Hingga Selasa siang, upaya pemadaman masih terus berlangsung. Belum ada informasi pasti soal penyebab kebakaran, jumlah korban, maupun kerugian material akibat insiden ini.
Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran BP Batam, Febri, menyampaikan 14 armada pemadam yang dikerahkan ke lokasi, masing-masing dari BP Batam dan Pemerintah Kota Batam.
“Itu ada 14 armada, dari BP Batam 7, dari Pemerintah Kota 7,” ungkap Febri di lokasi kejadian, Selasa, 24 Juni 2025 siang.
Ia menjelaskan, pemadaman dimulai sekitar pukul 20.00 WIB malam dan terus berlangsung hingga sekarang. Febri menyebutkan seluruh regu bekerja tanpa henti sejak malam, dengan menghadapi sejumlah kendala teknis di lapangan.
“Kendala paling utama itu sumber air. Kami harus bolak-balik ambil air dari luar dan dari hidran sekitar sini,” ujarnya.
Febri menambahkan bahwa proses pemadaman juga terkendala oleh jenis material di dalam gudang yang tidak diketahui pasti kandungannya.
“Material ini kan kita enggak tahu terbuat dari apa. Kalau dalam bangunan pasti ada besi-besi, itu sangat mengganggu. Makanya kami minta pengelola bantu turunkan alat berat untuk membantu mengurai material.” katanya menambahkan.
Hingga saat ini, dua unit alat berat telah diturunkan untuk mempercepat proses penguraian puing bangunan yang menghalangi pemadaman.
Terkait potensi bahaya dari material B3 yang terbakar, Febri menjelaskan bahwa tim pemadam telah menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar. Ia juga menegaskan bahwa meski termasuk kategori limbah B3, tidak seluruhnya bersifat beracun.
“Kalaupun dibilang B3, belum tentu beracun. Tapi ya tetap kita perlakukan sesuai standar keselamatan,” katanya lagi.
Dari informasi awal yang diterimanya, diperkirakan tiga hingga empat gudang mengalami kebakaran. Namun, angka pasti masih menunggu konfirmasi dari pihak pengelola.
“Laporan sementara mungkin tiga atau empat gedung. Korban jiwa sejauh ini belum ada. Kami akan padamkan sampai benar-benar selesai,” tutup Febri.
UMKM di Batam Kini Bisa Pinjam Rp20 Juta ke Bank BTN Tanpa Bunga dan Agunan
BP Batam Akan Investigasi Kebakaran di KPLI Kabil
Menanggapi insiden kebakaran yang terjadi di Kawasan Perdagangan dan Industri (KPLI) Kabil, Badan Pengusahaan (BP) Batam menegaskan akan melakukan investigasi guna mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait.
Sebagai tindak lanjut, BP Batam mendorong pengelola gudang untuk segera mengevaluasi sistem keamanan dan pengelolaan limbah yang diterapkan.
“BP Batam akan terus memantau proses investigasi untuk mengetahui penyebab kebakaran.” ujar Ariastuty dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 Juni 2025.
Polisi Temukan ‘Buku Dosa’ Majikan Siska ART Brutal di Batam
Selanjutnya, BP Batam juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Kejadian ini menjadi pengingat penting. Aspek keselamatan dan pengelolaan limbah harus menjadi perhatian utama. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” katanya lagi.
Ariastuty memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Kita bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Itu yang paling penting,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa BP Batam langsung meninjau lokasi pada malam kejadian untuk memastikan penanganan berlangsung optimal. Bangunan yang terbakar diketahui menyimpan berbagai material seperti limbah kain bekas (used rags), lumpur dari pengolahan air limbah (sludge WWTP), rockwool, sludge gliserin, dan sisa material proses blasting.
Ariastuty menyampaikan apresiasinya kepada tim gabungan pemadam kebakaran BP Batam, Pemko Batam, dan jajaran kepolisian yang telah bergerak cepat memadamkan api, sehingga berhasil menyelamatkan 32 tenant lain dari ancaman kebakaran.
“Ini menunjukkan kesiapsiagaan yang harus terus dijaga dan ditingkatkan,” katanya mengakhiri penyampaian.
Pewarta: Randi Rizky K