TANJUNGPINANG — PT Pelabuhan Kepri (Perseroda) menggandeng PT Duta Musafir melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) strategis untuk pengembangan wisata bahari, maritim, budaya, dan ziarah di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).
Penandatanganan kerja sama berlangsung di Tanjungpinang pada 29 September 2025, dihadiri jajaran direksi kedua perusahaan. Kolaborasi ini menandai sinergi kuat antara BUMD Kepri dan sektor swasta dalam membangun ekosistem pariwisata yang berdaya saing, berkelanjutan, serta berdampak bagi ekonomi masyarakat pesisir.
Melalui kerja sama ini, Pelabuhan Sri Kuala Riau (Pelantar II) yang dikelola PT Pelabuhan Kepri akan dikembangkan tidak hanya sebagai simpul transportasi, tetapi juga sebagai gerbang utama wisata bahari dan maritim di Tanjungpinang.
Dermaga pelabuhan kini resmi dimanfaatkan sebagai titik keberangkatan wisatawan menuju sejumlah destinasi unggulan, termasuk Kelong Pancing Madu Tiga—ikon wisata bahari dan memancing yang sudah dikenal luas di Kepri.
Pelayanan wisata ke Kelong Madu Tiga telah dimulai, menghadirkan pengalaman perjalanan laut yang aman, nyaman, dan berkesan.
“Kami ingin menjadikan Pelabuhan Sri Kuala Riau sebagai pintu gerbang wisata bahari dan maritim Kepri. Dengan dukungan PT Duta Musafir, kami optimistis pelayanan wisata akan meningkat dan memperkuat citra Tanjungpinang sebagai pusat wisata maritim Indonesia,” ujar Direktur Utama PT Pelabuhan Kepri (Perseroda), Capt Awaluddin, M.Mar, Ahad 5 Oktober 2025.
Sentuhan Budaya dan Ziarah
Tidak hanya wisata laut, kolaborasi ini juga menyentuh wisata budaya dan ziarah, yang selama ini menjadi daya tarik khas Tanjungpinang.
Kota ini dikenal sebagai pusat peradaban Melayu dengan destinasi bersejarah seperti Pulau Penyengat, tempat berdirinya Masjid Raya Sultan Riau dan peninggalan Kesultanan Riau-Lingga.
Dengan fasilitas pelabuhan yang semakin baik, akses wisatawan ke destinasi budaya dan religi akan semakin mudah, mendorong peningkatan kunjungan sekaligus memperkuat identitas Tanjungpinang sebagai kota wisata berakar sejarah dan kearifan lokal.
Wisata bahari akan dipadukan dengan wisata budaya dan ziarah. Dengan dukungan UMKM lokal yang menyediakan kuliner khas dan cenderamata, wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang utuh—dari keindahan laut hingga kekayaan tradisi dan spiritualitas.
Baca juga: Kejati Kepri Gandeng Dishub dan PT Pelabuhan Kepri Maksimalkan Sektor Pelabuhan
Kerja sama ini juga diarahkan untuk memberdayakan pelaku UMKM di sekitar kawasan pelabuhan. Dalam tahap selanjutnya, kedua perusahaan akan mengembangkan pusat kuliner dan produk khas pesisir, agar wisatawan dapat menikmati ragam makanan laut segar dan belanja oleh-oleh lokal.
“Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat pariwisata, tetapi juga menciptakan efek domino ekonomi positif bagi masyarakat pesisir,” katanya.
Kolaborasi antara PT Pelabuhan Kepri dan PT Duta Musafir menjadi bagian dari visi besar menjadikan Tanjungpinang sebagai destinasi wisata terpadu yang menggabungkan keindahan bahari, kekuatan maritim, kekayaan budaya, dan potensi wisata ziarah.
Dengan dukungan pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan, Tanjungpinang diyakini mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional sebagai kota wisata maritim berbasis budaya Melayu.
PT Pelabuhan Kepri (Perseroda) merupakan BUMD milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang fokus pada pengelolaan dan pengembangan pelabuhan, dengan komitmen mendukung konektivitas, logistik, dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Sementara itu, PT Duta Musafir adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang transportasi laut dan wisata bahari, berkomitmen menghadirkan layanan wisata aman, nyaman, dan berkelanjutan di wilayah Kepri. (*)


















