PTM di Kota Tanjungpinang Tetap Berjalan, Bagi Rapor Ditunda

Tanjungpinang – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas tingkat SD dan SMP di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau tetap berjalan normal.

Namun, hanya pembagian buku rapor siswa yang harus ditunda.

Hal itu telah sesuai Surat Edaran (SE) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Menjelang Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Hal itu didasari, jelang penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 di Indonesia termasuk Kota Tanjungpinang tanggal 24 Desember mendatang.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Saparilis mengatakan, PTM terbatas di Kota Tanjungpinang akan tetap berjalan normal seperti biasa.

Hal itu merujuk pada Surat Edaran (SE) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Menjelang Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Baca juga: Pembagian Rapor Siswa Belum Dijadwalkan, Ini Penjelasan Disdik

“Kita mengikuti surat endaran dari Menteri, jadi PTM SD dan SMP di Tanjungpinang tetap berjalan,” ujar Saparilis, Kamis (02/12).

Selain itu, SE tersebut juga mengatur jadwal pembagian rapor untuk berbagai satuan pendidikan di Kota Tanjungpinang.

Berdasarkan Kalender Akademik tahun ajaran 2021-2022, pembagian rapor jatuh pada Jumat (17/12) mendatang.

Akan tetapi, pada SE terbaru, jadwal pengambilan rapor mengalami pengunduran.

Nantinya, pembagian rapor semester I tahun ajaran 2021-2022 untuk satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah akan dilaksanakan pada Januari 2022 mendatang.

Ia menambahkan, dalam SE tersebut kepala satuan pendidikan diimbau untuk tidak meliburkan secara khusus kegiatan pendidikan di satuan pendidikan, selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) hingga Januari 2022 nanti.

Sementara itu, salah seorang wali murid, Yuni merasa penundaan pengambilan rapor itu tidak menjadi masalah.

Menurutnya, pengambilan rapor tidak begitu berpengaruh untuk anak-anak.

“Tidak apa. Sepertinya tidak berpengaruh juga untuk anak-anak,” ujarnya.

Ia berharap, PTM terbatas dapat tetap berlangsung untuk mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *