BINTAN – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tanjungpinang mendapat pelatihan pengolahan sabut kelapa untuk meningkatkan kemampuan ekonomi kreatif.
Pembukaan pelatihan dilaksanakan di Aula Lapas Kelas IIA Tanjungpinang diikuti seluruh petugas Lapas dan 22 peserta, Kamis (20/10). Kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan praktek pengolahan sabut kelapa oleh pemateri kepada warga binaan.
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Kanwil Kemenkumham Kepri, Dwi Nastiti membuka langsung acara pembukaan kerja sama pelatihan dan pendampingan kegiatan Pemanfaatan olahan sabut kelapa sebagai bentuk kegiatan ekonomi kreatif bagi warga binaan. Pelatihan ini bekerja sama dengan PT. Danissa Kreatif Visitama. Hal ini merupakan perjanjian kerja sama yang dilaksanakan oleh pihak ketiga kepada UPT Pemasyarakatan pertama kalinya di Wilayah Kanwil Kemenkumham Kepulauan Riau.
Ia menuturkan, hal ini bertujuan untuk mewujudkan sinergitas dengan melaksanakan kerjasama yang produktif, inovatif dan kreatif sebagai bagian dari fungsi pembinaan dan pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan yang sedang menjalani masa pidana yang berada di Lapas Kelas IIA Tanjungpinang.
“Ini merupakan kesempatan emas bagi Warga Binaan Pemasyarakatan yang pada khususnya Lapas Kelas IIA Tanjungpinang, jadikan kegiatan ini sebagai momen peningkatan kualitas diri, laksanakan dengan sungguh-sungguh maka ilmu akan mudah diserap, para peserta kelak akan memiliki bekal saat kemudian kembali kemasyarakat,” ujar Dwi Nastiti.
Baca juga: Lapas Kelas IIA Tanjungpinang Jadi Percontohan Layanan Kesehatan
Sementara itu, Kalapas Kelas IIA Tanjungpinang Wahyu menambahkan, selain untuk meningkatkan potensi diri bagi warga binaan, secara tidak langsung kegiatan ini menyiapkan warga binaan untuk siap kembali berintegrasi secara sehat saat kembali ke kehidupan bermasyarakat.
“Saya sangat mendukung terlaksananya kegiatan kemandirian dan keterampilan untuk warga binaan kita, kesempatan ini merupakan moment yang harus kita jalani dengan serius dan sungguh-sungguh, karena ilmu seperti ini kelak akan berguna khususnya bagi Warga Binaan itu sendiri,” kata Wahyu. (*)