PUPR Tanjungpinang Butuh Rp500 Juta untuk Benahi Drainase

PUPR
Kepala Dinas PUPR Kota Tanjungpinang, Zulhidayat. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co

TANJUNGPINANG – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pemerintah Kota Tanjungpinang, Kepulauan membutuhkan anggaran Rp500 juta membenahi drainase di kawasan batu 9 tepatnya di depan Perumahan Taman Harapan Indah batu 9.

Dilokasi itu telah lama menjadi langganan banjir jika memasuki musim penghujan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR Kota Tanjungpinang, Zulhidayat saat ditemui di Kantor PUPR Kota, Kamis (14/04).

“Itu sudah kita petakan, permasalahannya itu ada di parit atau drainasenya. Itu biaya penanganannya sekitar Rp500 juta lebih,” katanya.

Menurutnya, dalam APBD 2022 anggaran pembuatan parit atau drainase belum masuk dalam anggaran tahun ini.

Namun pihaknya sedang berupaya dengan pihak lain, untuk memberikan bantuan pembuatan drainase.

“APBD Tahun 2022 ini belum masuk list kita. Tapi kita sedang berupaya dengan pihak lain, bisa CSR, bisa mungkin APBD Provinsi, atau APBN, untuk dieksekusi segera,” ucapnya.

Baca juga: Kejari Tanjungpinang Usut Dugaan Korupsi TPS3R di Kampung Bugis

Ia menyebut, upaya yang dapat dilakukan oleh PUPR yakni membuat rekayasa teknis agar air dapat lancar menuju hilir.

“Hilirnya sudah kita perbaiki di Sungai Carang. Nanti didepan gereja batu sepuluh juga masuk titik rawan. Pekerjaan itu memang agak riskan karena drainase kita tak berjarak sama sekali dengan rumah warga,” jelas Zulhidayat.

Ia menyampaikan, nantinya akan memperdalam parit yang berada di lokasi perumahan Taman Harapan Indah agar mencegah naiknya air dan mengakibatkan banjir.

“Saluran drainase yang ada disitu nanti didalamkan lagi. Jadi dititik sering banjirnya itu masih agak dangkal, TEtapi di hilirnya sudah dalam,” tutupnya.

Sementara itu, Robby Patria, salah seorang warga di Perumahan Taman Harapan Indah Blok C mengatakan, banjir terjadi karena gorong-gorong yang kecil dan adanya limpahan air dari berbagai tempat.

“Parit disini tak bisa menampung jumlah air yang besar,” kata Robby.

Menurutnya, air yang berada di lokasi depan ruko Perumahan Taman Harapan Indah seperti mengantre untuk keluar ke pembuangan yang lebih besar.

“Ini persoalan yang sudah sering terjadi,” ucapnya.

Baca juga: Kejaksaan Hentikan Penyelidikan Dugaan Jual Beli Aset Pemko Tanjungpinang