Putin: AS Memancing agar Perang di Ukraina Terjadi

Presiden Putin Ingatkan Biden Soal Sanksi Barat Terhadap Moskow, Hubungan Kedua Negara Bisa Putus
Arsip - Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di hadapan peserta KTT ASEAN melalui tautan video di kediamannya di luar Moskow, Rusia, Kamis (28/10/2021). (ANTARA FOTO/Sputnik/Evgeniy Paulin/Kremlin via REUTERS/AWW/djo.)

Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan, Amerika Serikat (AS) berupaya memancing agar perang di Ukraina terjadi.

Menyusul, AS telah mengerahkan prajurit lintas udaranya dari Fort Bragg ke Eropa Timur di Polandia dan Romania.

Namun, Putin mengatakan, bahwa Rusia masih tertarik untuk berdialog.

Presiden Vladimir Putin mengatakan, Selasa (1/2) bahwa negara-negara Barat tidak mengacuhkan masalah-masalah yang menjadi keprihatinan Moskow.

Rusia pada Kamis (03/02) menuding Amerika Serikat, telah memicu ketegangan dan tidak mengacuhkan seruannya agar menurunkan ketegangan menyangkut Ukraina.

Tuduhan itu dilemparkan Moskow, satu hari setelah Washington mengumumkan bahwa AS akan mengerahkan hampir 3.000 prajurit lagi ke Polandia dan Romania.

Juru bicara kantor presiden Rusia, Dmitry Peskov, dalam konferensi pers mengecam pengerahan pasukan oleh AS.

“Jelas bahwa itu bukan langkah yang ditujukan untuk menurunkan ketegangan, Tetapi justru tindakan mereka itu mengarah pada peningkatan ketegangan,” kata Peskov.

Baca juga: Pasukan Linud AS di Fort Bragg Bertolak ke Eropa Timur

Ukraina, sementara itu, menuduh Rusia telah menumpukkan 115.000 tentara di wilayah-wilayah perbatasan.

Sehingga memunculkan kekhawatiran, bahwa serangan sedang membayangi keadaan.

Moskow menolak tuduhan Ukraina tersebut.

Namun Washington mengatakan, Rabu (2/2) bahwa AS akan mengirimkan lebih banyak tentara untuk melindungi kawasan Eropa timur dari penyebaran krisis.

“Kami secara terus-menerus meminta mitra kami Amerika, untuk berhenti memperparah ketegangan di benua Eropa. Sayangnya, Amerika terus melakukan tindakan itu,” katanya.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tidak akan menghadiri Konferensi Keamanan Munich tahun ini, yang akan diselenggarakan pada 18-20 Februari, menurut laporan surat kabar Kommersant, Kamis.

Kremlin telah mengungkapkan, bahwa Putin juga tidak akan hadir pada konferensi tahunan tersebut.