KARIMUN – Angin puting beliung menerjang kawasan padat penduduk di Gang Masjid Nurul Huda, RT 01/RW 01, Kelurahan Sei Raya, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Sabtu siang 19 April 2025, sekira pukul 13.00 WIB.
Hanya dalam waktu 15 menit, bencana ini menyebabkan kerusakan serius dan memutus aliran listrik di seluruh Pulau Karimun Besar.
Saat kejadian suasana mendadak mencekam. Langit mendung, lalu suara gemuruh hebat terdengar menyapu pemukiman. Warga panik, berlarian menyelamatkan diri. Beberapa bahkan saling berpelukan di luar rumah, ketakutan menghadapi amukan alam.
“Waktu kejadian, warga kami sampai berpelukan di tembok luar rumah karena takut,” ujar Ketua RT 01/RW 01, Yusuf, saat diwawancarai di lokasi kejadian.
Ia menambahkan, puting beliung sempat melewati atap rumahnya. Dalam kepanikan, ia bahkan mengumandangkan adzan untuk menenangkan diri dan warga sekitar. “Begitu saya selesai adzan, angin itu langsung melintas,” ujarnya.
Menurut Yusuf, angin bermula dari arah Perumahan Orchid Sei Raya, lalu melaju cepat ke Gang Nurul Huda, melintasi Perumahan TMK, dan berhenti di sekitar Pasar Bukit Tembak. Dalam perjalanannya, ia meluluhlantakkan atap rumah, menumbangkan pohon, dan menciptakan kepanikan besar.
Data sementara dari BPBD dan Damkar Karimun mencatat, total 21 bangunan terdampak, terdiri dari empat rumah di Perumahan Orchid, sembilan rumah di Gang Masjid Nurul Huda, tujuh di Perumahan TMK, serta satu mushala di Pasar Bukit Tembak. Dua rumah di Gang Masjid Nurul Huda mengalami kerusakan berat, satu tertimpa pohon, satu lagi atapnya beterbangan diterpa angin.
Petugas BPBD dan warga berjibaku memotong pohon tumbang dan membersihkan puing-puing bangunan. Di tengah puing dan reruntuhan, semangat gotong royong masih menyala.
Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Batam, Sejumlah Bangunan Rusak
Fahrizal, perwakilan BPBD dan Damkar Karimun, mengatakan pihaknya bersama tim Tagana terus mendistribusikan bantuan dan memantau warga yang mengalami trauma.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Penanganan trauma juga sedang dilakukan,” katanya menutup. (*)