Raja Salman Sebut Program Nuklir Iran Bikin Khawatir Dunia

Raja Salman Sebut Program Nuklir Iran Bikin Khawatir Dunia
Dokumentasi - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mengikuti KTT G20 secara virtual di Riyadh, Kamis (26/3/2020). Foto: Antara/Reuters

Dubai – Program nuklir dan rudal balistik Iran menjadi perhatian dunia karena kurangnya kerja sama negara itu yang berdampak pada kekhawatiran masyarakat Internasional. Kekhawatiran itu diungkapkan Kerajaan Arab Saudi.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dalam pidato yang disampaikan di hadapan penasihat kerajaan Dewan Syura pada Rabu, Salman berharap Iran akan mengubah perilaku “negatif” di kawasan serta memilih dialog dan kerja sama.

“Kami mengikuti dengan prihatin kebijakan pemerintah Iran yang mengganggu stabilitas keamanan dan stabilitas regional, termasuk membangun dan mendukung milisi bersenjata sektarian dan menyebarkan kekuatan militernya di negara lain,” kata penguasa berusia 85 tahun itu, dalam pidato yang diterbitkan oleh kantor berita negara SPA.

Baca juga: Sekjen PBB Serukan Pemusnahan Total Senjata Nuklir

“(Kami mengikuti dengan keprihatinan) kurangnya kerja sama dengan masyarakat internasional mengenai program nuklirnya dan pengembangan rudal balistiknya,” tambahnya.

Sebagai sekutu utama Barat di negara-negara Teluk, Arab Saudi terlibat dalam persaingan sengit dengan Iran di Timur Tengah, di mana kedua belah pihak telah mendukung faksi-faksi yang berlawanan dalam beberapa konflik termasuk di Yaman, Suriah, dan Lebanon.

Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya mengusir utusan Lebanon pada Oktober dalam perselisihan diplomatik yang telah menambah krisis ekonomi Lebanon.

Baca juga: Ada China Dibelakangnya, Arab Saudi Diam-diam Bangun Rudal Balistik

Para pejabat Saudi mengatakan krisis dengan Beirut berawal dari pengaturan politik Lebanon yang memperkuat dominasi kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran.

“Kerajaan juga mendukung persaudaraan rakyat Lebanon, dan mendesak semua pemimpin Lebanon untuk memprioritaskan kepentingan rakyat mereka dan menghentikan hegemoni teroris Hizbullah atas struktur negara,” kata Raja Salman.

Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, pejabat Saudi dan Iran bertemu dalam serangkaian pembicaraan langsung awal tahun ini tetapi mereka belum menghasilkan terobosan apa pun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *