Ranpur Anoa-2 PT Pindad Uji Proteksi dari Ledakan Ranjau

Ranpur Anoa-2 PT Pindad Uji Ketahanan Ledakan Ranjau
Ledakan TNT 8 kilogram dibawah ranpur Anoa-2 saat dilakukan uji coba untuk meingkatkan ballistic protection sebelum ranpur siap produksi untuk kebutuhan pertahanan bagi TNI, Rabu (08/12) di lapangan tembak Pussenarmed, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. (Foto:Istimewa/PT Pindad)

Batujajar – Kendaraan tempur (ranpur) lapis baja beroda Anoa-2 6×6 bikinan PT Pindad (Persero), diuji proteksi terhadap ledakan ranjau, Rabu (08/12).

Uji ledak ranjau terhadap ranpur Anoa-2 6×6 berlangsung di lapangan tembak Pussenarmed, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

Pengujian peledakan ranjau atau TNT, dilakukan tepat dibawah lambung ranpur Anoa-2 yang mengacu pada standar STANAG 4569-AEP-55 volume 2 Level 3B (TNT 8 Kg).

Tujuannya uji coba peledakan tersebut, untuk memastikan kemampuan bertahan terhadap keselamatan penumpang pada tingkat perlindungan sesuai standar setifikasi kelaikan darat.

Untuk mensimulasikan awak kendaraan, maka ditempatkan sebuah Manekin khusus yakni Anthropomorphic Test Device (ATD) crash test dummy bekerjasama dengan FNSS Turki.

ATD crash test dummy tersebut, telah dilengkapi sensor untuk mengukur resiko cedera pada awak kendaraan sehingga dapat dievaluasi kelaikan ballistic protection dari ranpur 6×6 Anoa-2.

Dilansir dari situs resmi PT Pindad, bahwa struktur tahan ledak ranpur Anoa-2 6×6 disiapkan secara khusus untuk mengaplikasikan tingkat perlindungan ranpur di medan darat.

Aplikasi yang dimaksud, dengan menambahkan adds on berupa V-shape dibawah lantai kendaraan antara roda tengah dan belakang yang dijelaskan oleh VP PM & K3LH, Prima Kharisma.

“Kegiatan uji disini konsepnya adalah, bagaimana kita meningkatkan ballistic protection dari ranpur anoa-2 dengan menambahkan V-shape untuk struktur tahan ledaknya. Nanti bisa dilihat perbandingannya, sebelum peledakan dan sesudah peledakan seperti apa. Kemudian nanti harapannya,kita akan memverikasi bersama sesuai dengan NATO STANAG 4569. Khususnya untuk burried mine threat, atau ranjau dengan berbagai parameter yang akan diukur,” ujar Prima Kharisma.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *