BINTAN – Ratusan batang lilin berbagai ukuran sambut perayaan Imlek yang jatuh pada 10 Februari 2024 mendatang di Kijang, Bintan, Kepulauan Riau.
Lilin-lilin berukuran besar mulai setengah meter hingga satu meteran, tersusun rapi di Vihara Bhakti Sasana di Pasar Berdikari, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan.
Hauku, atau orang biasa memanggilnya Ahau, penjaga Vihara Bhakti Sasana menjelaskan, bahwa lilin-lilin berwarna merah itu berasal dari sumbangan warga Tionghoa yang merayakan Imlek.
Tradisi ini berlangsung setiap tahun, setiap warga Tionghoa menyumbangkan lilin berukuran beragam, mencapai ketinggian setengah meter hingga satu meteran.
Bahkan ada lilin yang memiliki bobot mencapai 138 kilogram atau 80 kilogram. “Semuanya ada 70 pasang atau 140 batang lilin,” kata Ahau, Jumat, 26 Januari 2024.
Menurut Ahau, api dari lilin tersebut memiliki makna simbolis, menggambarkan keyakinan masing-masing individu bahwa api memberikan penerangan dalam kehidupan.
“Semua ini tergantung keyakinan pada diri sendiri saja. Tidak wajib menyumbang lilin ke Vihara saat perayaan Imlek,” katanya.
Selain lilin, sumbangan warga Tionghoa juga mencakup lampu lampion dan lampu nanas Imlek. Dua jenis lampu Imlek digantungkan di Vihara Bhakti Sasana dan akan menyala saat malam tiba.
“Kita tidak ada kegiatan khusus saat perayaan Imlek nanti. Mereka datang, lalu sembahyang,” kata dia.