BATAM – Ratusan buruh yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Batam memadati kantor Wali Kota Batam menggelar aksi damai menolak program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), Rabu 12 Juni 2024.
Massa aksi pun tampak secara bergantian melakukan orasi menyuarakan penolakan program Tapera yang akhir-akhir ini santer menjadi perhatian publik.
“Tapera ini membebani kami para buruh, seharusnya yang dipotong itu gaji bapak ibu, bukan kami para pekerja,” ungkap salah satu orator.
“Tapera ini sama saja pemerintah mencari pendapatan dari rakyatnya,” sambut orator lainnya.
Aksi tersebut tampak diamankan secara ketat oleh pihak kepolisian yang berjaga di depan kantor Wali Kota Batam. Pintu gerbang kantor wali kota pun tampak dipagari kawat berduri.
Para buruh pun meminta Wali Kota Batam, Muhammad Rudi untuk hadir menemui mereka untuk memenuhi aspirasi mereka.
“Bapak ibu ini pas Pemilu saja mau menemui kami, pas ada masalah seperti ini kami malah diadang kawat berduri,” ungkap orator.
Dalam aksinya buruh juga membentangkan sebuah spanduk bertuliskan penolakan dan tuntutan mereka yaitu:
1. Tolak Tapera
2. Tolak Kris BPJS Kesehatan
3. Cabut Omnibuslaw UU No 6 tentang Cipta Kerja
4. Hapus outsourcing dan dan upah murah (Hostum)
5. Tolak kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik.
Hingga berita ini diturunkan aksi para buruh masih berlangsung dan masih menunggu walikota Rudi menemui mereka. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News