Realisasi Investasi PMA dan PMDN di Batam Capai Rp6 Triliun

Pelabuhan Peti Kemas Batu Ampar, Batam, Kepri. (Foto:Istimewa)

BATAM – Nilai investasi yang masuk di Batam, Kepulauan Riau tercatat pada semester I mulai Januari hingga Juli 2022 mencapai Rp6,175 triliun dengan jumlah 1.529 proyek.

Nilai capaian tersebut berdasarkan data dari Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dihimpun dari realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Batam.

“Secara komulatif realisasi investasi pada semester I untuk PMA sebesar 82,86 persen, yang nilainya mencapai Rp 5,116 triliun dengan 696 proyek. Sedangkan PMDN sebesar 17,14 persen, dengan nilai 1,058 triliun dengan 833 proyek dari realisasi investasi di Batam,” Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, Senin (8/8).

Lebih rincinya, lanjut Ariastuty, realisasi investasi sepanjang periode April-Juni atau kuartal II 2022 untuk PMA mencapai Rp 1,650 triliun dari 285 proyek.

Sementara, PMDN sebesar Rp 448,580 miliar dari 361 proyek. Pada periode Januari-Maret atau kuartal I 2022 PMA sebesar Rp 3,466 triliun dari 411 proyek. Sedangkan PMDN sebesar Rp 609,806 miliar dari 472 proyek.

Sementara, angka realisasi investasi semester I PMA di Kepri mencapai 6,462 triliun. Angka realiasasi tersebut hanya menempatkan posisi Kepri berada di peringkat 14 dari 34 provinsi Indonesia.

Baca juga: Kepala BP Batam Pastikan Perbaikan Jalan Simpang Taiwan Hanya Penanganan Darurat

“Dengan realisasi angka tersebut, Batam menyumbang persentase terbesar dengan 79,16 persen dari realisasi investasi PMA di Kepri,” kata dia.

Meski Kepri mengalami penurunan peringkat, Batam yang berada di wilayah Kepri tetap optimis untuk terus meningkatkan nilai investasi asing.

“Optimisme ini sejalan dengan upaya BP Batam di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi, untuk terus mendorong peningkatan investasi,” katanya.

Sepanjang tahun 2021 saja, BP Batam melaksanakan 38 proyek pembangunan infrastruktur, baik dari pengembangan jalan hingga revitalisasi pelabuhan.

Apalagi Batam, kata dia, mencatatkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 yang signifikan, dengan capaian pertumbuhan ekonomi 4,75 persen. Bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional, sebesar 3,69 persen dan Kepri sebesar 3,43 persen.

BP Batam berharap dengan membaiknya ekonomi Batam dan terus dilakukannya peningkatan dan pengembangan infrastruktur dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Nasional, khususnya bagi daerah lainnya di Provinsi Kepri.

Baca juga: Nagoya Thamrin Jadi Kawasan Tongkrongan Baru Anak Muda Batam