Rebut Emas Kedua, Indonesia Peringkat 43 Paralimpiade Tokyo

Atlet para-badminton Hary Susanto bersama Leani Ratri Oktila berpose dengan medali emas usai menundukkan atlet para-badminton Prancis Lucas Mazur dan Faustine Noel pada final ganda campuran SL3-SU5 Paralimpiade Tokyo 2020 di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Jepang, Minggu (5/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/rwa.

Jakarta – Kontingen Indonesia menempati peringkat ke-43 dalam klasemen akhir perolehan medali Paralimpiade Tokyo 2020 berkat tambahan satu emas, satu perak, dan satu perunggu pada hari terakhir pelaksanaan pesta olahraga penyandang disabilitas terbesar di dunia itu di Tokyo, Jepang, Minggu (05/09).

Leani Ratri Oktila membuka perjuangan tim para-badminton Indonesia pada nomor tunggal putri SL4. Namun pada nomor itu Leani harus puas dengan medali perak setelah dijegal wakil China unggulan kedua Cheng Hefang dalam rubber game melelahkan yang berakhir dengan skor 19-21, 21-17, 16-21.

Giliran Fredy Setiawan yang menambah perolehan medali bagi Indonesia. Atlet berusia 29 tahun itu merebut medali perunggu keempat bagi Merah Putih setelah menumbangkan wakil India Tarun 21-17, 21-11 pada nomor tunggal putra SL4.

Kekalahan pada pertandingan tunggal putri meningkatkan semangat Leani Ratri untuk tampil habis-habisan pada laga final terakhirnya pada nomor ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto.

Leani, yang sehari sebelumnya mempersembahkan emas pertama bersama Khalimatus Sadiyah, menutup perjuangan Indonesia pada Paralimpiade Tokyo dengan persembahan keping emas kedua bersama Hary.

Kemenangan Hary/Leani meraih podium tertinggi di Tokyo itu diraih setelah melalui perjuangan sulit meladeni ganda campuran Prancis, Lucas Mazur/Faustine Noel dengan skor akhir 23-21, 21-17.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *