Relokasi Warga Rempang Batam Terus Berlanjut, 33 KK Tempati Hunian Baru di Tanjung Banun

Personel Ditpam BP Batam saat membantu warga Rempang yang pindah ke Tanjung Banun (Foto:Dok/Humas BP Batam)

BATAM – Proses relokasi warga terdampak proyek Rempang Eco-City ke hunian baru di Tanjung Banun terus berjalan. Pada Kamis, 31 Oktober 2024, empat keluarga mulai menempati hunian baru, menambah total menjadi 37 keluarga yang telah tinggal di sana.

Menurut Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, hunian baru ini menunjukkan komitmen BP Batam dalam menerapkan pendekatan humanis serta memperhatikan hak warga terdampak proyek.

“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat yang sangat kooperatif, dan kepada Forkopimda yang telah mendukung penyiapan hunian baru ini,” kata Ariastuty.

Di pemukiman Tanjung Banun ini, lanjut Ariastuty, BP Batam menyediakan berbagai fasilitas umum dan social seperti masjid, sekolah dari jenjang SD hingga SMA, pasar, lapangan bola, kantor pemerintahan, dan puskesmas.

Selain itu, BP Batam juga membangun akses dan fasilitas pendukung lainnya seperti jalan aspal selebar 8 meter, listrik, air bersih, dan dermaga juga akan tersedia.

“Kami berharap kehidupan masyarakat semakin sejahtera melalui proyek Rempang Eco-City ini,” tambah Ariastuty.

Salah satu warga, Suharti mengaku bahagia dengan kepindahannya ke rumah baru ini. Ia menyampaikan terima kasih kepada BP Batam yang telah menyediakan tempat tinggal untuk keluarganya.

“Semoga pembangunan Rempang Eco-City ini terus lancar dan bermanfaat bagi kami,” ujar Suharti.

Warga lain, Jaka Umbara juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas pelayanan BP Batam selama proses relokasi, mulai dari hunian sementara hingga ke hunian baru. Bantuan biaya hidup yang diterima juga selalu tepat waktu.

“Saya sangat bahagia. Terima kasih kepada BP Batam atas pelayanan yang maksimal bagi kami,” tutur Jaka.