Ribuan Warga Perbatasan Indonesia-Singapura Terima BLT BBM

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi saat menyerahkan bantuan secara simbolis di Pulau Belakang Padang. (Foto:Istimewa)

BATAM – Sebanyak 1.042 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah perbatasan Indonesia-Singapura yakni Belakang Padang menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Senin (28/11).

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi melalui Pelaksana Harian Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM), Leo Putra mengatakan, bantuan itu berasal dari anggaran Pemerintah Kota Batam.

Ia mengungkapkan, dari 1.042 KPM itu, terdiri dari 862 keluarga dan 180 nelayan. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dan wakilnya Amsakar Achmad secara simbolis.

“Data akhir ‘By Name By Address’ penerima bantuan BLT Kota Batam tahun anggaran 2022 sejumlah 28.990 KPM se-Kota Batam akan menerima bantuan langsung tunai sebesar Rp300 ribu per kartu keluarga,” kata Leo.

Baca juga: BP Batam Beri Kemudahan Perizinan Usaha di Sektor Pelabuhan

Ia menyebutkan, KPM tersebut adalah masyarakat kurang mampu yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial ( DTKS ) di Kota Batam, tetapi tidak menerima bantuan dari pusat seperti Program Keluarga Harapan (PKH), sembako, BLT dan bantuan lain sebagainya.

Mekanisme penyaluran akan dilaksanakan melalui penyedia jasa yaitu PT Pos Indonesia. Khusus penerima BLT yang masuk dalam kategori Lanjut Usia (Lansia) dan disabilitas, maka PT Pos Indonesia akan mengantarkan bantuan tersebut ke rumah masing-masing atau dengan metode ‘door to door’.

“Untuk Lansia dan disabilitas, wajib PT Pos antar ke rumah. Seandainya, ada yang disabilitas dan tidak datang, maka pos wajib untuk mengantarnya,” kata Leo.

Nantinya, penyaluran bantuan itu akan berlangsung selama 31 hari ke depan terhitung sejak Jumat (25/11).

Leo menambahkan jadwal pelaksananan penyaluran BLT tersebut dalam rangka menekan angka inflasi pasca pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi di Kota Batam.

Baca juga: Legislator Ini Kritisi Rencana Pembangunan Sekolah dan Ruang Kelas Baru di Batam