Rombongan Ansar ke Turki, Pengamat: Pemimpin Harus Punya ‘Sense of Crisis’

Ansar Ahmad_04
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Keberangkatan rombongan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad yang melawat ke Turki mendapat sorotan dari masyarakat dan berbagai pihak ditengah situasi perekonomian Kepri yang sedang tidak baik.

Salah satu Pengamat Kebijakan Publik Kepri Alfiandri menyikapi, lawatan rombongan Gubernur Kepri Ansar ke Istanbul, Turki melawan opini ajakan pemerintah agar masyarakat bangkit memulihkan ekonomi pasca pandemi.

Terlepas apakah lawatan tersebut anggarannya ditanggung pusat. Ia memandang, saat ini masyarakat butuh peran dan perhatian kepala daerah dalam penanganan masalah ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Alfiandri menegaskan, sosok kepala daerah harus memiliki ‘Sense of Crisis’ terhadap situasi di daerahnya saat ini. “Kita mengharapkan Pak Ansar memiliki sense of crisis, terhadap situasi kondisi masyarakat Kepri saat ini,” ujar Alfiandri kepada Ulasan.co.

Pemerintahan ini bukan main-main, ia mengajak pemerintah harusnya lebih fokus penanganan masalah pertumbuhan ekonomi, apakah sudah bergerak pulih atau belum. Harusnya, lebih mengedepankan empati terhadap situasi saat ini.

Selain itu, Pegawai Tenaga Kependidikan (PTK) non ASN Kepri juga mengutarakan kekecewaannya kepada Gubernur Kepri yang lebih mementingkan berangkat ke Turki.

MGA (30), salah seorang PTK non ASN di Tanjungpinang menyampaikan kekecewaannya, setelah mengetahui keberangkatan Gubernur ke Turki yang memakan biaya besar.

Ia mengatakan, jika biaya perjalanan melawat ke Turki tersebut dibayarkan terlebih dahulu untuk gaji PTK, maka akan lebih terasa manfaatnya dari seorang gubernur.

“Kenapa harus berangkat dengan biaya besar. Sedangkan kami tak digaji,” katanya, saat ditemui, Senin (17/10).

“Biaya sebesar itu kalau dibayarkan untuk gaji 1 bulan kami, Insya Allah itu cukup untuk kami menyambung hidup,” lanjutnya.

Baca juga: Gaji Guru Honor Nunggak, APBD Defisit, Ansar Melawat ke Turki

Ia menyebut, dirinya bersama PTK non ASN lainnya sudah tak tahu harus berbuat apalagi dan meminta pertolongan kepada siapa, agar gaji mereka segera dicairkan untuk kebutuhan hidup.

“Kalau satu orang Rp63 juta untuk tiket Pergi-Pulang (PP) pesawatnya, belum tambah makan dan penginapan di Tukirdi dan dikalikan 7 orang. Itu untuk gaji kami selesai,” ucapnya.

Ia berharap, gubernur lebih memikirkan persoalan yang lebih penting seperti membayarkan gaji guru. “Kami tidak melarang, tapi kalau mau membahas soal lain, coba bereskan dulu masalah kami ini, baru bahas soal lainnya. Jangan kami yang jadi korban,” pungkasnya.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad beserta rombongan berangkat menuju Turki, tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kepri.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau (Kepri), Wahyu Wahyudin, saat dihubungi, Senin (17/10).

Wahyudin mengatakan, Gubernur Kepri bersama Dewan Kawasan (DK) dan beberapa OPD berangkat menuju Turki dalam rangka mempromosikan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB).

“Ini untuk promosi wilayah Batam, Bintan Karimun, dan Tanjungpinang,” kata Wahyudin.

“Ini berangkat dan lainnya menggunakan APBN,” lanjutnya.

Ia menyebut, keberangkatan Ansar Ahmad atas permintaan Turki dan Denmark melalui surat resmi.

Baca juga: Gubernur Ansar dan Rombongan ke Turki untuk Promosikan Kepri