Romo “Ogah” Bertarung Sebagai Cawagub Kepri

Tanjungpinang, ulasan.co – Ketua DPW PDIP Provinsi Kepulauan Riau Soerya Respationo yang akrab disapa Romo “ogah” diusung partainya sebagai bakal calon wakil gubernur.

Tekadnya sudah bulat, meski lima tahun lalu kalah.

“Saya mendaftar sebagai calon gubernur di Sekretariat PDIP Kepri, bukan sebagai calon wakil gubernur,” kata Soerya di Sekretariat DPW PDIP Kepri, Senin (7/9).

Sekitar dua jam sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan DPW PDIP Kepri, Isdianto, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Kepri mendaftar sebagai bakal cagub dan cawagub.

Sikap politik yang dilakukan Isdianto tidak mengganggu Soerya, karena ada opsi yang memungkinkan mereka diusung PDIP. Opsi lainnya, hanya salah satu di antara mereka yang diusung PDIP.

Seandainya, DPP PDIP memutuskan mengusung Isdianto sebagai bakal Cagub Kepri, Soerya menegaskan dirinya dan seluruh kader PDIP memberi dukungan penuh. Jika keputusan itu terjadi, Isdianto dan PDIP tentu harus pendamping dari eksternal partai.

“Kami ini petugas partai, tentu harus tunduk dan melaksanakan perintah partai,” ucapnya.

Soerya menegaskan keputusannya sudah bulat, meski tergantung pada kebijakan DPP PDIP. Suara tegas Soerya itu disampaikan setelah beberapa fungsionaris PDIP menjabat pertanyaan wartawan bahwa Soerya mendaftar sebagai bakal cagub dan cawagub.

Bahkan Soerya menunjukkan berkas formulir pendaftaran yang sudah diisi dan dikembalikannya.

“Saya bukan tidak mau menjadi cawagub, karena saya sudah pernah menjadi cawagub,” tegasnya.

Soerya sebagai Cagub Kepri pada Pilkada Kepri 2015 berpasangan dengan Ketua DPD Partai Golkar Kepri Ansar Ahmad kalah melawan HM Sani-Nurdin Basirun. Sebelumnya, Soerya menjabat sebagai Wakil Gubernur Kepri mendampingi HM Sani.

HM Sani merupakan abang kandung dari Isdianto, yang menjabat sebagai Plt Gubernur Kepri sejak Nurdin Basirun ditangkap KPK.

Sekretaris DPW PDIP Kepri Lis Darmansyah mengatakan tim rekrutmen bakal cagub dan cawagub di DPW PDIP Kepri hanya melaksanakan tugas penjaringan.

“Keputusan di tangan DPP PDIP. Tentunya keputusan itu dipengaruhi hasil survei internal, yang masih berjalan,” katanya.

Sumber: Antara