BATAM – Kementerian Kesehatan RI mendorong Rumah Sakit BP Batam (RSBP Batam) untuk bertransformasi menjadi Rumah Sakit Penyelenggara Pendidikan Utama (RSPPU) serta menjadi rumah sakit pengampu bagi wilayah Batam dan sekitarnya.
Rumah sakit pengampu adalah rumah sakit yang ditunjuk untuk membimbing dan mendampingi rumah sakit lain (rumah sakit yang diampu) dalam memberikan pelayanan kesehatan prioritas, seperti penyakit kanker, jantung, dan jiwa.
Transformasi ini bertujuan agar RSBP Batam mampu menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kompetensi tenaga kesehatan, baik bagi institusi pendidikan di Batam maupun rumah sakit jejaring di wilayah Kepulauan Riau (Kepri).
RSBP Batam dinilai memiliki potensi besar sebagai RSPPU, tidak hanya sebagai sarana pendidikan untuk program studi di Batam, tetapi juga sebagai penyelenggara pelatihan dan kegiatan pendidikan tenaga kesehatan.
Lebih lanjut, RSBP Batam diharapkan dapat mengambil peran aktif sebagai rumah sakit pengampu, bukan lagi hanya sebagai rumah sakit yang diampu. Peran ini dinilai penting untuk membantu peningkatan kelas rumah sakit tipe C dan D di wilayah Batam dan sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan sekaligus Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Rujukan, dr. Sunarto, M.Kes, saat menerima kunjungan silaturahmi Manajemen RSBP Batam ke Kementerian Kesehatan RI, pada Kamis, 9 Oktober 2025.
“Langkah ini akan memberikan nilai tambah, keuntungan, serta prestise bagi rumah sakit,” ujar dr. Sunarto dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 Oktober 2025.
Dalam kunjungan tersebut, Direktur RSBP Batam dr. Tanto Budiharto hadir bersama Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan dr. Muhammad Yanto, serta Wakil Direktur Keuangan dan Umum Evi Elfiana Bangun. Dr. Sunarto memberikan apresiasi atas kontribusi RSBP Batam dan hubungan baik yang telah terjalin antara BP Batam dengan Kemenkes RI.
Ia menilai, RSBP Batam memiliki potensi besar untuk memperkuat peran sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama di wilayah Batam.
“Jika RSBP mampu menjadi rumah sakit pengampu, maka nilai kelembagaannya akan semakin kuat. Pemerintah pusat juga akan lebih mudah memberikan dukungan, termasuk bantuan peralatan medis dan fasilitas penunjang lainnya,” tambahnya menyambungkan.
Dalam rangka penguatan layanan rumah sakit, Kementerian Kesehatan juga tengah mengimplementasikan program KJSU–KIA (Kanker, Jantung, Stroke, Urologi, dan Kesehatan Ibu dan Anak) sebagai bagian dari program strategis nasional.
Program ini bertujuan meningkatkan pemerataan dan kualitas layanan kesehatan prioritas di seluruh rumah sakit daerah, agar masyarakat tidak perlu lagi berobat ke luar wilayah untuk layanan rujukan penting.
Menanggapi arahan tersebut, dr. Tanto Budiharto, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan masukan dari Kemenkes RI. Ia menegaskan bahwa RSBP Batam siap memperkuat layanan KJSU-KIA secara terpadu, guna mendukung peningkatan kapasitas layanan kesehatan regional sejalan dengan arah program strategis nasional.
RSBP Batam juga menyatakan kesiapan untuk bertransformasi menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Pengampu, sekaligus memperkuat kapasitas layanan dan pendidikan demi mendukung kemajuan sektor kesehatan di Batam.
“Langkah ini akan menjadi pijakan strategis dalam mewujudkan RSBP Batam sebagai pusat layanan kesehatan dan pendidikan yang unggul di wilayah perbatasan,” terangnya.
Ke depan, RSBP Batam akan menyusun roadmap pengembangan rumah sakit pendidikan, dengan menggandeng institusi akademik serta rumah sakit pengampu nasional yang telah ditunjuk oleh Kemenkes.
Pertemuan ini menjadi bagian dari rangkaian sinergi antara RSBP Batam dan Kemenkes RI selama pekan kedua Oktober 2025. Rangkaian tersebut juga mencakup audiensi dengan Wakil Menteri Kesehatan serta kunjungan ke RS Pelni Jakarta.
Melalui berbagai inisiatif ini, RSBP Batam menegaskan komitmennya untuk mewujudkan layanan kesehatan yang PRIMA – Profesional, Responsif, Inovatif, Mahir, dan Akurat.

















